Page 12 - Sinar Tani Edisi 4048
P. 12
12 Edisi 24 - 30 Juli 2024 | No. 4048 Tahun LIV A GRI W A C ANA
Merebut Bisnis di Hulu
dan Hilir Pertanian: Oleh:
Kita Perlu Berpihak Memed
Gunawan
enih dan bahan tanaman sangat
penting dan menentukan dalam
upaya meningkatkan produksi dan
kualitas tanaman. Benih menjadi
perhatian penting dalam pertanian
Bsehingga kemudian muncul benih
hasil rekayasa teknologi tinggi yang bisa
disaksikan sekarang ini.
Pada zaman penjajahan masyarakat petani
hanya menanam, semua kegiatan hulu dan
hilirnya dikuasai penjajah. Zaman telah berubah,
tetapi tetap saja mereka yang menguasai ilmu
pengetahuan memegang kendali dalam bisnis
pertanian. Jika posisi kita masih saja dalam proses
menanam tetapi tidak mengembangkan aktivitas
di sektor hulu dan hilir, margin dunia pertanian Generasi Milenial
kita akan tetap kecil.
Sektor hulu seperti industri benih, sarana
produksi, mesin canggih untuk produksi,
pemasaran dan pengolahan hasil pertanian Energi Baru Pertanian
masih banyak dikuasai negaranegara adidaya
di Eropa dan Amerika. Mereka menguasai bisnis
yang paling menguntungkan dalam rangkaian (Bagian I)
kegiatan agribisnis.
Penelitian dilakukan terus menerus untuk Oleh: Hendy Fitriandoyo,SP/Fungsional Perencana Madya
menghasilkan benih yang mampu beradaptasi Biro Perencanaan – Kementerian Pertanian
dengan perubahan iklim dilakukan di negara
negara adidaya dan dipasarkan di seluruh dunia. emua orang berhak untuk hidup layak, yang kurang memuaskan.
Di Indonesia pangsa pasar benih kebanyakan karena itu dijamin oleh konstitusi. Maka tidaklah salah, kalau masyarakat beralih
dikuasai perusahaan multinasional. Dalam hal Demikian pula hak untuk mendapat ke sektor non pertanian atau mereka yang memiliki
penggunaan benih hibrida apalagi GMO yang pekerjaan. Tidak bisa dilarang keluarga usaha sampingan di luar sektor non pertanian
disebut benih berteknologi, sampai dengan petani untuk menjalani profesi di luar ketika umur mereka masih muda.
rekayasa genetika dengan genome editing Spertanian. Karena itu, untuk menarik Tak dapat dipungkiri bahwa masih sedikit
Indonesia termasuk di urutan paling belakang anakanak muda yang kita sebut saja Generasi generasi milenial yang ingin menjadi petani
di antara negaranegara ASEAN. Saat ini Milenial agar menyukai profesi pertanian adalah milenial sukses di Indonesia. Karena itu, tak perlu
kebanyakan petani kita menggunakan benih dengan menjadikan iklim usaha pertanian sebagai minder jika ingin menjadi petani berusia muda.
unggul konvensional. Selain itu biaya produksi usaha yang prospeknya bagus untuk masa depan Sebab bila tak ada petani, maka banyak orang
juga termasuk yang paling tinggi. yang lebih cerah. tak bisa makan dan tak dapat mengolah beragam
Bio Teknologi yang sudah berkembang Bentuk usaha pertanian yang menarik bagi makanan dengan bahan baku sehat. Dan, menjadi
pesat di seluruh dunia tetapi pemanfaatannya generasi milenial, bukanlah melakukan usaha petani bukanlah suatu hal yang memalukan,
di kita tersendat karena berbagai hal. Padahal pertanian subsisten secara tradisional atau sekedar asalkan sebagai generasi milenial sudah memiliki
dengan benih dan budidaya moderen, sampai untuk memenuhi kebutuhan sendiri, namun harus beberapa prinsip dalam usaha pertanian.
batas tertentu kendala lahan masih dapat diatasi dirubah menjadi pola pertanian komersial. Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan
sehingga produksi tetap bisa ditingkatkan. Bisa dibayangkan jika petani di Indonesia tidak kekhawatirannya mengenai masa depan sektor
Belanda yang luasnya lebih kecil dari provinsi ada lagi yang mau bertani hanya karena kurangnya pertanian di Indonesia, sebab ada banyak lulusan
Jawa Timur itu ternyata mampu menjadi eksportir berbagai fasilitas untuk bertani dan jaminan yang fakultas pertanian yang justru memilih untuk
pangan nomor dua di dunia setelah Amerika tidak memuaskan dan petanipun beralih ke industri bekerja kantoran, menjadi pegawai bank misalnya.
Serikat. non pertanian. Indonesia bisa jadi merupakan Kekhawatiran Presiden Jokowi ini memang cukup
Pusat perbenihan canggih berwawasan masa Negara yang kelaparan, kemiskinan dimanamana, beralasan, sebab petani memiliki andil besar untuk
depan di kawasan Eropa, Amerika dan Cina. kriminalitas meningkat dan politik tidak terkendali ketahanan pangan nasional.
Cina sangat maju dalam perbenihan padi dan yang membuat tidak adanya kemajuan bagi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah
hortikultura. bangsa ini. petani Indonesia sejak 2013 terus mengalami
Riset dan industri perbenihan swasta di Dengan pengalaman kegagalan dimasa lalu penurunan. Saat ini, jumlah petani di Indonesia
Indonesia mulai berkembang memerlukan disertai perspektif baru bahwa tak ada lagi masa sebanyak 29,3 juta petani, berkurang dari tahun
dukungan aturan dan pasar melalui promosi. depan untuk pertanian, mereka pun mendorong 2013 yang mencapai 31 juta petani.
Sebaliknya industri benih harus menghasilkan anakanaknya meninggalkan desa untuk sekolah Petani di Tanah Air juga didominasi petani
benih yang baik, yang mampu beradaptasi tinggi. Dan, ironisnya generasi milenial ini tak ingin berusia tua. Hingga Februari 2023, jumlah tenaga
dengan lingkungan dan perubahan iklim, lagi kembali ke desa. Oleh karena itu, perlu adanya kerja yang terserap di sektor pertanian hanya 29,36
hemat input, yang harganya terjangkau, yang peran penting dari pemerintah dalam melakukan persen dari angkatan kerja baru pada rentang
menghasilkan produk kaya nutrisi dan sesuai revolusi baru terhadap sektor pertanian dengan waktu 20222023.
dengan yang diminta konsumen. menyandingkan atau memasuki dunia revolusi Penurunan terhadap pekerja di sektor pertanian
Perusahaan benih dalam negeri dan industri digital. ini berpotensi mempengaruhi produksi komoditas
universitas sudah mampu menghasilkan benih Generasi milenial saat ini terlihat enggan pangan nasional. Bagaimana tidak, penurunan
berkualitas melalui penelitian intensif, tetapi menjadi petani, mereka lebih cenderung memilih produksi komoditas pangan nasional disebabkan
perlu didukung dengan keberpihakan kita dalam untuk kerja di industri dan supermarket, dibanding karena kurangnya tingkat produksi pangan yang
mempromosikan sehingga benih dalam negeri bercocok tanam. Hal ini pun terjadi dengan generasi ada di sebaran wilayah Indonesia, ini karena
menjadi raja di negeri sendiri. milenial yang lebih memilih untuk merantau di kota jumlah petani masa sekarang turun dibanding
Respon yang lambat dalam mengembangkan menjadi seorang kasir di sebuah toko sembako, dengan permintaan kebutuhan pangan yang terus
industri benih dalam negeri akan membuat dibanding dengan bercocok tanam di kampung meningkat.
pertanian kita dalam ketergantungan, bersama kedua orang tuanya. Alasannya, bahwa Permasalahan inilah yang sering menjadi
ketinggalan dalam persaingan dan kesulitan menjadi petani belum bisa memberikan jaminan perbincangan hangat seorang petani dari zaman ke
dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia yang layak bagi kehidupannya. zaman, tidak ada yang berubah dari perbincangan
yang terus meningkat. Industri benih memerlukan Banyak generasi milenial yang enggan atau yang selalu di diskusikan ini mengenai persoalan
perlindungan dan keberpihakan kita agar tak bertahan dalam bertani saat ini. Hal ini kehidupan selanjutnya bagi seorang petani
berkembang. Ini memerlukan komitmen semua dimungkinkan untuk mendapatkan kemudahan bahkan bukan hanya petani yang selalu ribut soal
pihak. teknologi sulit didapatkan, dan pendapatan petani keberlangsungan pertanian di negeri ini.