Page 21 - E-Modul PAI (Metode Dakwah Wali Songo di Tanah Jawa)
P. 21

nama  Ndalem  Dhuwur,  yang  di  atasnya  kemudian  Sunan  Drajat  mendirikan

                        masjid untuk melaksanakan segala ibadah dan dakwah ajaran Islam kepada murid-
                        murid  dan  masyarakatnya  yang  baru  memeluk  Islam.  Akhirnya  Sunan  Drajat

                        wafat pada abad ke-16 M. pada tahun 1522 M., dan peninggalan-peninggalannya
                        disimpan  sebagai  bukti  sejarah  perkembangan  Islam  di  kota  Gresik  dan  kota

                        Lamongan Jawa Timur.

                               Ia terkenal dengan nasihat-nasihatnya tentang kehidupan yang kemudian
                        disesuaikan  dengan  ajaran  Islam.  Sunan  Drajat  memperkenalkan  Islam  melalui

                        konsep  dakwah  bil-hikmah,  dengan  cara-cara  yang  bijak  dan  tidak  memaksa.

                        Dalam menyampaikan ajarannya ia menemput empat cara yaitu:
                                  a.  Pengajian secara langsung di langar atau musala

                                  b.  Penyelenggaraan pendidikan di pesantren
                                  c.  Memberikan nasihat dan fatwa untuk penyelesaian sebuah masalah

                                  d.  Melalui  kesenian  tradisional  yaitu  melalui  tembang  pangkur
                                      (pangudi  isine  Qur’an/mendalami  makna  Al-Qur‟an)  dengan

                                      iringan gending gamelan.

                               Adapun  inti  dari  ajaran  Sunan  Drajat  adalah  Catur  Piwulang  (Empat
                        Pengajaran) yaitu:

                                  1)  Paring teken marang wong kang kalunyon lan wuto (memberikan
                                      tongkat kepada orang yang buta)

                                  2)  Paring  pangan  marang  wong  kang  kaliren  (memberi  makan
                                      kepada orang yang kelaparan)

                                  3)  Paring sandhang marang wong kang kawudan (memberi pakaian

                                      kepada orang yang telanjang)
                                  4)  Paring payung marang wong kang kodanan (memberikan payung

                                      kepada orang yang kehujanan)













                                                              17
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26