Page 25 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 25
Maka begitulah, kami memutuskan untuk berkabar melalui
surat-menyurat. Hanya itu, satu-satunya cara. Agar kita bisa terus
berkomunikasi di lingkungan masjid ini. Tak ada jeda waktu, pun sela-
sela waktu. Bagi kami untuk bisa bertemu. semuanya seperti tersekat.
Ada benteng besar yang tidak bisa kita tembus.
Sehingga, temaram lampu mulai menyala terang. Esok pun
mengantarkanku untuk kembali ke lingkup masjid. Perjalanan yang
sangat menyenangkan dengannya. Meski sebentar, namun akan tetap
selalu aku ingat. Momen perjalanan, bersama Esok.
Ada hari yang tentunya, membuatku sangat terkejut. Yaitu, hari
di mana ketika Esok memutuskan mendaftarkan dirinya di Islamic
School tempatku bersekolah. Aku sama sekali tidak menduga. Bahwa
ia sungguh akan semakin dekat lagi denganku.
Mengetahui kabar itu. Hatiku semakin berdebar tak keruan lagi.
Meletup-letup kencang. Aku melompat girang.
Sehingga, hampir setiap hari. Aku makin bisa memandangnya
lebih dekat lagi. Melihatnya, berdiri di saf barisan jamaah lelaki.
Pun, melihatnya berlalu lalang di hamparan sekolahku.
Ketika kedua mata kami saling bertemu. Teman- teman Esok
mulai berdeham. Seolah memberi tanda. Bahwa ada pujangga hati
yang tengah lewat.
Aku tersipu malu. Selayaknya hubungan remaja pada
umumnya. Tentunya, masing-masing dari kami, pasti akan
membebekan perkara hubungan ini. Kepada, orang-orang
terdekatnya. Termasuk Esok. Seluruh temannya tahu, akan hubungan
22