Page 23 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 23

Esok  banyak  menawariku.  Untuk  mengambil salah satu buku

                      tersebut.  Namun,  aku  menolak.  Ia  juga  tahu.  Bahwa  aku  begitu

                      menyukai es krim. Maka di supermarket  yang luas itu. Ia berjalan,

                      mendekat ke arah tempat es krim.


                              “Lail,  silakan  pilih.  Mana  aja  yang  kamu  suka.



                              “Ayok,”   katanya   begitu   ramah.   Aku   tersenyum   tipis.

                      Menyembunyikan    jemariku    yang    bergemetar.    Kedua  pipiku

                      memerah. “Nggak perlu, Esok.” Balasku malu.


                              Esok masih berusaha memberi tawaran lainnya. Agar aku bisa

                      mengambil makanan atau camilan yang menjadi kesukaanku. Tetapi,

                      lagi-lagi aku menolaknya.



                              Langkah kaki Esok mulai mendekati tubuhku. Aku meliriknya

                      sebentar. Kemudian, ia berbisik sangat pelan di telinga kananku.


                              “Aku   izin,   pegang   tangan   kamu   boleh   ?” tanyanya.



                              Mendengar  hal  itu,  aku  terkejut.  Hatiku  seperti  disentak

                      benda keras. Aku mulai melangkah jauh darinya. “Apa  ?  Esok,  itu

                      nggak boleh.” Kataku disertai dengan gelengan kepala.


                              Esok  tersenyum  tipis.  Tak  ada  tanda-tanda  lainnya.  Maka,


                      ketika aku lengah. Esok merengkuh jemari lembutku. Ia kini berhasil
                      menggenggam tanganku.



                              “Kamu sih, nggak mau ambil apa pun. Daripada tangan kamu

                      nganggur, nggak ngambil apa-apa. Ya udah, mending aku aja, yang

                      ngambil tangan kamu, hehe....,”





                                                           20
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28