Page 64 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 64
“Ma, Lail pikir, Lail belum memikirkan itu semua. Lail, lelah,
Ma. Lail, ke kamar dulu ya, istirahat...,” kataku payah. Berusaha untuk
menghindari Mama, pun kalimat- kalimat yang menyesakkan dada
itu.
Perkara perjodohan memang bukanlah keinginanku. Pun, aku
sebenarnya, tidak membenci perkara itu. Namun, ada seseorang yang
selalu aku tunggu hadirnya.
Maka, di dalam kamar itu. Aku mengambil buku diariku.
Melihat tulisan demi tulisan gundahku. Air mataku lalu mengalir
dengan sendirinya. Di pojok kasur itu, aku melihat boneka pemberian
dari Esok. Iya, boneka bintang berwarna kuning. Aku mengambil
boneka itu. Kemudian, memeluknya dengan sangat erat.
“Esok, kamu ada di mana sekarang ? Aku sangat
merindukanmu.” Kataku disertai dengan isak tangis.
Kesedihan yang datang itu, mengingatkanku akan hari lahir
Esok. 27 Desember.
“Nanti malam, kamu berulang tahun, Esok. Selamat ya. Apa
pun keinginnanmu, semoga Allah mudahkan, serta Allah kabulkan,”
kataku lalu menyeka sedih itu.
Hari lahir Esok. Aku sangat mengingatnya dengan baik. Tak
pernah sekalipun aku melupakannya. Apa pun semua hal tentang
Esok, aku mengetahuinya. Setiap detail dari Esok. Aku sangat
memahaminya.
60