Page 17 - Laporan Aktualisasi
P. 17

jangkauan  informasi  yang  luas kepada  masyarakat dan objektifitas pelaksanaan seleksi.

                      Hal ini menghasilkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misi
                      suatu instansi pemerintah. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya

                      yang  tinggi  sedangkan  bad  performer  mengetahui  dimana  kelemahan  tetapi  diberikan
                      solusi sehingga kinerja dapat ditingkatkan.

                          Mekanisme  pengelolaan  ASN  dibagi  atas  manajemen  PNS  dan  manajemen  PPPK.
                      Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan

                      jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian

                      dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
                      perlindungan.  Hal  ini  berbeda  pada  PPPK  meliputi  penetapan  kebutuhan,  pengadaan,

                      penilaian  kinerja,  penggajian  dan  tunjangan,  pengembangan  kompetensi,  pemberian
                      penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.  Pengisian

                      jabatan pimpinan tinggi utama dan madya dilakukan secara terbuka dan kompetitif untuk
                      PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan

                      latihan,  rekam  jejak  jabatan,  integritas  serta  persyaratan  lain  yang  dibutuhkan  sesuai

                      dengan ketentuan peraturan perundang -undangan. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
                      diduduki paling lama 5 (lima) tahun. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat

                      Pembina  Kepegawaian  memberikan  laporan proses pelaksanaannya kepada  KASN,  lalu

                      KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi.
                          Di samping itu, pegawai ASN terhimpun dalam wadah korps profesi pegawai ASN

                      Republik  Indonesia  yang  bertujuan  menjaga  kode  etik  profesi  dan  standar  pelayanan
                      profesi  ASN  serta  mewujudkan  jiwa  korps  ASN  sebagai  pemersatu  bangsa.  Dalam

                      manajemen  ASN  juga  diperlukan  Sistem  Informasi  ASN  untuk  menjamin  efisiensi,
                      efektifitas  dan  akurasi  pengambilan  keputusan.  Sistem  informasi  ini  diselenggarakan

                      secara  nasional  dan  terintegrasi  antarinstansi  pemerintah.  Apabila  terdapat  sengketa

                      pegawai  ASN,  maka  hal  itu  diselesaikan  melalui  upaya  administratif  yang  terdiri  dari
                      keberatan dan banding administratif.


                      b. Smart ASN

                          Berdasarkan  arahan  Presiden  untuk  pembangunan  sumber  daya  manusia  dan
                      persiapan kebutuhan SDM dengan talenta digital, maka  literasi digital  berperan penting

                      untuk meningkatkan kemampuan kognitif SDM di Indonesia agar keterampilannya tidak
                      hanya mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum yang





                                                                                                           11
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22