Page 125 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 125
Inspiring Lecturer Paragon
3. Mudah dipelajari
Video memaparkan elemen nonverbal (bahasa tubuh, tradisi
budaya) dan verbal (ragam dan bahasa sehari-hari) yang otentik.
Lonergan (1984) menyatakan bahwa rekaman audio visual dengan
tipe gambar bergerak (video, film, televisi) tidak hanya memiliki
informasi fonetik dan prosodik tetapi juga menawarkan informasi
paralinguistik melalui elemen visual. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajar dari berbagai tingkat kompetensi memiliki tingkat
pemahaman lebih tinggi jika informasi visual ditambahkan ke dalam
rekaman. Keunggulan video dalam segi informasi paralinguistik juga
dibahas oleh Harmer yang menjelaskan bahwa video memberi
kesempatan pada pembelajar untuk menyaksikan perilaku
paralinguistik, seperti ekspresi wajah, gerak-gerik yang mengikuti
frase tertentu, dan beragam petunjuk lainnya, yang dapat membantu
mereka memahami dan mengingat informasi. turut menyebutkan
bahwa saat ini fitur paralinguistik teks lisan tersedia melalui berbagai
media (televisi, internet, dll) sehingga pembelajar dapat
mengembangkan kemahiran menyimak mereka dalam konteks bahasa
yang lebih kaya) (Prelock, 2013). Mereka membantu membangun
harga diri siswa.
Selain Video pembelajaran di youtube, media pembelajaran
lain yang perlu dikuasai guru di Indonesia adalah dalam
menggunakan teknologi Virtual Reality (VR). . Virtual Reality atau
sering disingkat sebagai VR tergolong media baru di dalam dunia
pendidikan khususnya pembelajaran kesehatan. Menurut Thiyagu
(2013), VR memiliki potensi yang sangat menjanjikan jika
113

