Page 22 - E-MODUL-08-10-24
P. 22

2) Konstruksi

                             a.  Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
                             b.  Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur.
                             c.  Soal  tidak  memberi  petunjuk  ke  arah  jawaban  yang  benar  maupun

                                salah.
                             d.  Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
                             e.  Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal

                                harus jelas dan berfungsi.
                          3) Bahasa

                             a.  Setiap  soal  harus  menggunakan  bahasa  yang  sesuai  dengan  kaidah
                                Bahasa Indonesia.
                             b.  Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.

                             c.  Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal
                                akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
                        2.  Tes objektif bentuk menjodohkan (matching test)

                                  Bentuk  soal  menjodohkan  mengukur  kemampuan  peserta  tes  dalam
                            mencocokkan,  menyesuaikan,  dan  menghubungkan  antardua  pernyataan
                            yang disediakan. Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri)

                            berupa  pokok  soal  dan  lajur  kedua  (sebelah  kanan)  berupa  respons
                            (jawaban).  Berikut  adalah  keunggulan  dan  keterbatasan  bentuk  soal

                            menjodohkan.
                            Keunggulan bentuk soal menjodohkan sebagai berikut:
                             a.  Relatif lebih mudah dalam perumusan butir soal

                             b.  Ringkas  dan  efektif  dilihat  dari  segi  rumusan  butir  soal  dan  pilihan
                                jawaban

                             c.  Penskoran dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan objektif
                            Keterbatasan bentuk soal menjodohkan sebagai berikut:
                             a.  Cenderung  mengukur  kemampuan  mengingat,  sehingga  kurang  tepat

                                digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang lebih tinggi.
                             b.  Kemampuan  menebak  dengan  benar  relatif  tinggi  karena  jumlah
                                pernyataan soal (dalam lajur sebelah kiri) dengan pernyataan jawaban

                                (dalam lajur sebelah kanan) tidak banyak berbeda.
                             c.  Tidak  semua  materi  atau  konsep  dapat  dilakukan  bentuk  soal
                                menjodohkan.





                                                                                                     14
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27