Page 23 - diriku modul 3.1_Neat
P. 23
pegunungan Himalaya. Pada saat itu, 10 September 1946 ketika berada di atas kereta
api, beliau menerima panggilan Tuhan yang kedua. Satu-satunya yang harus
dilakukan adalah mengatakan ―ya‖ terhadap panggilan Tuhan. Pesan panggilan itu
cukup jelas, menyerahkan segala sesuatunya untuk mengikuti Tuhan Yesus di
kawasan kumuh untuk melayani yang termiskin di antara orang-orang miskin.
Itulah karyanya : melayani orang miskin dan hidup di tengah-tengah orang miskin.
Pelaksanaan panggilan tersebut memerlukan waktu beberapa tahun sebelum suster
Teresa memperoleh izin Gereja pada tanggal 12 April 1948 untuk misi pelayanannya
dari suster Guru menjadi pelayan, tanpa memiliki apa-apa kecuali iman dan visi
panggilan Tuhan.
Dengan berbekal sandal pemberian suster-suster di Patna dan salib yang disematkan
pada bagian bahu kiri kain sarinya, serta uang lima rupee pemberian Uskup Agung
Kalkuta, kini dengan sebutan Ibu Teresa beliau memulai tugas karya misi melayani
dan hidup di tengah-tengah kawasan kumuh Motijhil. Keseimbangan jiwa antara
rahmat ilahi dan kehendak kuat, seperti halnya harmoni antara sorga dan bumi itulah
yang memancarkan panggilan kekudusan umat manusia melalui karya untuk semua.
Setelah puluhan tahun berkarya dalam rahmat, ketekunan, kehendak kuat dan
penyelenggaraan kuasa ilahi, semakin banyak orang tertarik untuk terlibat dalam
pelayanan Ibu Teresa di tengah-tengah orang miskin. Pada tahun 1950 usulan
pendirian Kongregasi Misionaris Cinta Kasih disetujui oleh Gereja Katolik berbasis
di Kota Kalkuta. Baru pada tahun 1952 pada Pesta Hati Bunda Maria tanpa Noda
didirikan Nirmal Hriday, rumah pertama Kongregasi Misionaris Cinta Kasih di India.
Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dan Pesan-Pesan Rohani Ibu Teresa dari
Kalkuta
Setelah Kongregasi Misionaris Cinta Kasih mendapat pengesahan oleh Paus Pius
ke XII pada tanggal 7 Oktober 1950, didirikanlah rumah pertama mereka yang
dikenal dengan Nirmal Hriday. Berkembanglah di antara anak-anak muda panggilan
Tuhan untuk menjadi anggota Misionaris Cinta Kasih. Bertahun-tahun Ibu Teresa
memberikan pelayanan tanpa pamrih, sehingga Kongresasi ini tumbuh berkembang
dengan jumlah biarawati mencapai 4.000 orang di 123 negara. Mereka melayani
orang-orang miskin dan sekarat di pemukiman kumuh di 160 kota di dunia.
Pada tahun 1963, Misionaris Cinta Kasih untuk para bruder didirikan dan baru pada
tahun 1965 diakui sebagai Society of Pontifical Right (serikat kepausan) di Roma.
Pada tahun 1976 Ibu Teresa mendirikan cabang kontemplatif dari Misionaris Cinta
Kasih untuk secara khusus mencari jiwa-jiwa yang termiskin dari yang miskin
melalui kerasulan doa, adorasi di depan sakramen mahakudus, dan karya-karya belas
kasih rohani.
19