Page 164 - My FlipBook
P. 164
Bagian Ketiga
Tuntunan/Manhaj Tabligh Ke-4
NEGARA PANCASILA
SEBAGAI DÂR AL-AHDI WA AL-SYAHÂDAH
Tanfidz Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar
A. Muqaddimah
Allah SWT mengutus Nabi Muhammad s.a.w. untuk mendakwahkan
Islam sebagai risalah yang membawa rahmat bagi semesta alam (QS Al-
Anbiya: 107). Umat Islam sebagai kesatuan insan Muslim di manapun berada
berkewajiban menjalankan dan mendakwahkan ajaran Islam yang
diperintahkan Allah dan rasul- Nya sebagai wujud ibadah dan kekhalifahan
untuk meraih kebaikan hidup di dunia dan akhirat (QS Al-Dzariyat: 56; Al-
Baqarah: 30, Hud: 61; dan Al-Baqarah: 201). Kewajiban mengemban misi
Islam itu tidak pernah selesai dan harus terus dilakukan sebagai perwujudan
kesaksian sepanjang hayat dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat,
bangsa, dan ranah kemanusiaan universal.
Muhammadiyah sebagai komponen strategis umat dan bangsa di Negara
Republik Indonesia memiliki kewajiban kolektif untuk mendakwahkan Islam
mengajak pada kebaikan, menyuruh pada yang makruf, dan mencegah dari
yang munkar. Sebagaimana misi awal kelahirannya yang terkandung dalam
Al-Quran QS Ali Imran 104, Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan
umat Islam sebagai khayra ummah atau umat terbaik (QS Ali Imran: 110) yang
tampil sebagai golongan tengahan (ummatan wasatha) dan berperan sebagai
saksi bagi kehidupan umat manusia (syuhadâ ‘alâ al-nas)(QS Al-Baqarah:
143), sehingga kehadirannya menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan li
al-‘âlamîn) (QS Al-Anbiya: 107).
152