Page 308 - My FlipBook
P. 308

Bagian Ketiga



            Dengan demikian, seorang muslim akan hidup secara nyaman dengan kelapangan

            dada dan kerelaan hati.


                    Keempat, bahwa Allah memerintahkan dan mencintai keadilan; berlaku

            proporsional, menyeru kepada kemuliaan akhlaq serta mengharamkan kezaliman,
            meskipun  terhadap  orang-orang  musyrik.  ”  Hai  orang-orang  yang  beriman

            hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
            Allah,  menjadi  saksi  dengan  adil.  Dan  janganlah  sekali-kali  kebencianmu

            terhadap  sesuatu  kaum,  mendorong  kamu  untuk  berlaku  tidak  adil.  Berlaku

            adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
                                                                            206
            sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” .

                    Kelima,  dalam  konteks  dialog  antar  agama,  tidak  mengklaim  bahwa

            semua agama benar (pluralisme), dengan dalih apapun, termasuk teori kesatuan
            transenden  agama-agama  Schoun  yang  dielaborasi  lebih  lanjut  oleh  pemikir

            muslim, Nurcholish Madjid dengan gagasan-gagasan inklusif-pluralisnya. Karena

            pemikiran seperti ini merupakan bagian dari kekerasan dan teror teologis (al-‘unfu
            wa al-irhab al-‘aqadiy) yang sesungguhnya di lawan oleh semua agama di dunia.


                    Keenam, berpegang pada sikap amanah serta jujur dalam beragama; tidak

            saja pada ritual-ritual murni, tapi juga dalam hal-hal yang potensial mencampur-
            adukkan  ajaran  agama-agama  seperti  natalan  dan  do’a  bersama  atas  nama

            kebersamaan,  kebangsaan  atau  kearifan  lokal  dan  seterusnya.  Toleransi  tidak

            bermakna kesediaan mengikuti ritual dan peribadatan di luar keyakinan masing-
            masing umat beragama. Dus dengan demikian, masing-masing pemeluk agama

            merasa legowo dan tidak ada yang merasa tidak dihormati, apalagi dilecehkan,






            206  Surah Al-Ma’idah : 8




            296
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313