Page 138 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 138

dan logistik yang tidak sampai tepat waktu di TPS; proporsi jumlah TPS yang
              tidak buka pada hari pemilihan; atau akurasi dan kecepatan pengumuman
              hasil pemilu sementara.


           Ketujuh prinsip universal LPP yang dirumuskan International IDEA tersebut
           juga  tercermin  dalam  Prinsip  Penyelenggara  Pemilu  di  Indonesia
           sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UU Pemilu dan Pasal 6 Peraturan DKPP
           Nomor  2  tahun  2017  tentang  Kode  Etik  dan  Pedoman  Perilaku
           Penyelenggara Pemilihan Umum, sebagaimana dijelaskan dalam tabel 4.1
           berikut.


                 Tabel 4.1. Prinsip-prinsip Penyelenggara Pemilu di Indonesia

                Prinsip                            Pemaknaan
            1.  Mandiri     Penyelenggara Pemilu bebas atau menolak campur tangan dan pengaruh
                            siapapun  yang  mempunyai  kepentingan  atas  perbuatan,  tindakan,
                            keputusan dan/atau putusan yang diambil.
            2.  Jujur       Penyelenggara Pemilu  didasari niat untuk semata-mata terselenggaranya
                            Pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya kepentingan
                            pribadi, kelompok, atau golongan.
            3.  Adil        Penyelenggara  Pemilu  menempatkan  segala  sesuatu  sesuai  hak  dan
                            kewajibannya.
            4.  Akuntabel   Penyelenggara  Pemilu  melaksanakan  tugas,  wewenang  dan  kewajiban
                            dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
                            sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
            5.  Berkepastian   Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas, fungsi  dan wewenang sesuai
              hukum         dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
            6.  Tertib      Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas, fungsi  dan wewenang sesuai
                            dengan  peraturan  perundang-undangan,  keteraturan,  keserasian  dan
                            keseimbangan.
            7.  Terbuka     Penyelenggara Pemilu memberikan akses informasi yang seluas-luasnya
                            kepada masyarakat sesuai kaedah keterbukaan informasi publik.
            8.  Proporsional   Penyelenggara Pemilu menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi
                            dan kepentingan umum untuk mewujudkan keadilan.
            9.  Profesional   Penyelenggara Pemilu memahami tugas, wewenang dan kewajiban dengan
                            didukung  keahlian  atas  dasar  pengetahuan,  keterampilan  dan  wawasan
                            luas.
            10. Efektif     Penyelenggara  Pemilu  penyelenggaraan  Pemilu  dilaksanakan  sesuai
                            rencana tahapan dengan tepat waktu.
            11. Efisien     Penyelenggara Pemilu memanfaatkan sumber daya, sarana dan prasarana
                            dalam penyelenggaraan Pemilu sesuai prosedur dan tepat sasaran.
            12. Kepentingan   Penyelenggara Pemilu mendahulukan kepentingan umum dengan cara yang
              Umum          aspiratif, akomodatif dan selektif.
            13. Aksesibilitas   bermakna  kemudahan  yang  disediakan  Penyelenggara  Pemilu  bagi
                            penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan.


    122     BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143