Page 134 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 134

1
           tingkatan.  PPD  II  kemudian  membentuk  PPK,  PPS  dan  KPPS  di  TPS.  Selain
           mengamanatkan pembentukan KPU, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999
           juga  mengamanatkan  pembentukan  Panitia  Pengawas  dari  tingkat  Pusat
           hingga Kecamatan.

           Pemilu  2004,  yang  menjadi  Pemilu  pertama  pasca  amandemen  Undang-
           Undang Dasar 1945, menjadi babak baru LPP di Indonesia. Merujuk Undang-
           Undang nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, KPU di
           Indonesia  bertransformasi  menjadi  model  Mandiri.  Calon  Anggota  KPU,
           setelah  melalui  proses  seleksi  terbuka,  diusulkan  oleh  Presiden  dengan
           persetujuan DPR. Demikian pula Calon Anggota KPU Provinsi, setelah melalui
           penjaringan  yang  dilakukan  Tim  seleksi  yang  dibentuk  bersama  KPU  dan
           Gubernur, diusulkan oleh Gubernur untuk mendapat persetujuan dari KPU.
           Sementara Calon Anggota KPU Kabupaten/Kota, setelah melewati penjaringan
           yang  dilakukan  Tim  Seleksi  yang  dibentuk  bersama  KPU  Provinsi  dan
           Bupati/Walikota, diusulkan oleh Bupati/Walikota untuk mendapat persetujuan
           KPU Provinsi. Selain itu, terdapat pula Panitia Pengawas Pemilu dari tingkat
           pusat hingga kecamatan dan Dewan Kehormatan KPU yang bersifat ad hoc
           untuk  memeriksa  pengaduan  pelanggaran  kode  etik,  yang  unsur
           keanggotaannya berasal dari internal KPU.

           Dalam  pemilu  2009,  LPP  semakin  mandiri.  Berdasarkan  Undang-Undang
           Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, rekrutmen KPU di tiap
           tingkatan  dilakukan  secara  terbuka.  Demikian  juga  dengan  lembaga
           pengawasan,  Panitia  Pengawas  Pemilu  yang  sebelumnya  bersifat  ad  hoc
           bertransformasi  menjadi  permanen  di  tingkat  pusat  dengan  nama  Badan
           Pengawas  Pemilu  (Bawaslu).  Unsur  Dewan  Kehormatan  KPU  bukan  hanya
           berasal dari internal, tapi juga dari eksternal KPU.


           Pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, LPP yang terdiri dari KPU, Bawaslu dan
           Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) semakin ditegaskan dalam
           Undang-Undang  Nomor  15  tahun  2011  tentang  Penyelenggara  Pemilu  dan
           Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

           Secara ringkas, transformasi lembaga penyelenggara Pemilu di Indonesia dapat
           dilihat dalam gambar 4.3. berikut:




        1  Pasal 8 s.d pasal 23 UNDANG-UNDANG Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum
    118     BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139