Page 131 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 131

yang memenuhi syarat untuk memilih,    menerima dan menetapkan Parpol
                 peserta pemilu dan calon peserta pemilu, melaksanakan pemungutan suara,
                 melaksanakan  penghitungan  suara  dan  melaksanakan  rekapitulasi  hasil
                 penghitungan suara serta penetapan calon terpilih (Wall, et al. 2016). Namun
                 LPP  di  Indonesia  memiliki  keunikan  tersendiri.  Di  banyak  negara,  fungsi
                 manajemen  dalam  penyelenggaraan  pemilu  yang  terdiri  dari  pengaturan,
                 perencanaan,  pelaksanaan,  pengendalian,  pengawasan,  hingga  evaluasi,
                 biasanya  diemban  oleh  satu  komisi  penyelenggara  pemilu.  Namun  di
                 Indonesia, fungsi pengawasan dan penegakan hukum dipegang oleh lembaga
                 atau  badan  yang  berbeda.  Selain  memiliki  Komisi  Pemilihan  Umum  (KPU),
                 Indonesia juga punya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Dewan
                 Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).

                 Berdasarkan  UU  Pemilu,  Penyelenggara  Pemilu  adalah  lembaga  yang
                 menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum (KPU),
                 Badan  Pengawas  Pemilu  (Bawaslu)  dan  Dewan  Kehormatan  Penyelenggara
                 Pemilu (DKPP) sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu untuk
                 memilih  Anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat,  Anggota  Dewan  perwakilan
                 Daerah,  Presiden  dan  Wakil  Presiden  dan  untuk  memilih  Anggota  Dewan
                 Perwakilan  Rakyat  Daerah  secara  langsung  oleh  rakyat.  Keberadaan  KPU,
                 Bawaslu dan DKPP juga mendasarkan pada salah satu pendapat mahkamah
                 dalam  Pertimbangan  Hukum  Mahkamah  Konstitusi  Nomor  11/PUNDANG-
                 UNDANG-VIII/2010  tentang  Pengujian  Nomor  22  tahun  2007  tentang
                 Penyelenggara Pemilu. Pertimbangan tersebut berbunyi:


                    “Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan umum yang luber dan
                    jurdil,  Pasal  22E  ayat  (5)  UUD  RI  Tahun  1945  menentukan  bahwa,
                    “Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang
                    bersifat  nasional,  tetap  dan  mandiri”.  Kalimat  “suatu  komisi  pemilihan
                    umum” dalam Undang-Undang Dasar 1945 tidak merujuk kepada sebuah
                    nama  institusi,  akan  tetapi  menunjuk  pada  fungsi  penyelenggaraan
                    pemilihan  umum  yang  bersifat  nasional,  tetap  dan  mandiri.  Dengan
                    demikian, menurut Mahkamah, fungsi penyelenggaraan pemilihan umum
                    tidak hanya dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), akan tetapi
                    termasuk juga lembaga pengawas pemilihan umum dalam hal ini Badan
                    Pengawas  Pemilihan  Umum  (Bawaslu)  sebagai  satu  kesatuan  fungsi
                    penyelenggaraan  pemilihan  umum  yang  bersifat  nasional,  tetap  dan


                                               BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU     115
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136