Page 94 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 94

DPR adalah Provinsi atau bagian-bagian dari Provinsi, dapil DPRD Provinsi
           adalah Kabupaten/Kota dan gabungannya, dan dapil DPRD Kabupaten/Kota
           adalah  kecamatan  dan  gabungannya.  Sedangkan  jumlah  kursi  yang
           disediakan adalah 550 kursi di Pemilu 2004, 560 kursi di Pemilu 2009 dan di
           Pemilu 2014, dan 575 kursi di Pemilu 2014 (lebih jauh, lihat Santoso dan
           Budhiati 2019).


           Di  Pemilu  1999,  setiap  Kabupaten/Kota  minimal  menyediakan  1  kursi.
           Sedangkan Pemilu 2004 mengatur adanya 3-12 kursi di setiap dapil. Untuk
           Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 memiliki pengaturan 3-10 kursi. Sedangkan
           jumlah  kursi  DPRD  Provinsi  dan  DPRD  Kabupaten/Kota  sesuai  dengan
           proporsi jumlah penduduk.


                Tabel 3.6. Perbandingan Kursi DPR dari Pemilu 1955-Pemilu 2019

             Pemilu     Jumlah Anggota DPR   Jumlah Anggota DPR Diangkat oleh Pemerintah
                         Dipilih Dari Pemilu
              1955             260                              -
              1971             360              100 (75 dari ABRI dan 25 dari non-ABRI)
              1977             360              100 (75 dari ABRI dan 25 dari non-ABRI)
              1982             365                (75 dari ABRI dan 21 dari non-ABRI)
              1987             400                        (100 dari ABRI)
              1992             400                        (100 dari ABRI)
              1997             425                        (75 dari ABRI)
              1999             462                              -
              2004             550                              -
              2009             560                              -
              2014             560                              -
              2019             575                              -

           Sumber: Sekretariat Jenderal KPU, 2010 dan dari berbagai sumber

           Problematika dalam pembuatan dapil terlihat di Pemilu 2009 dan di Pemilu
           2014. Misalnya yang terjadi di Dapil Jabar III di Pemilu 2009, dimana Kota
           Bogor  digabungkan  dengan  Kabupaten  Cianjur.  Padahal  Kota  Bogor
           memiliki  wilayah  administrasi  yang  dikelilingi  oleh  Kabupaten  Bogor.
           Contoh lain adalah Dapil Kalsel II di Pemilu 2009, dimana Kota Banjarmasin
           disatukan  dengan  Kota  Banjarbaru.  Padahal  kedua  daerah  tersebut

     78     BAB 3 – SISTEM PEMILU
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99