Page 20 - Kelas Inspiratif
P. 20

yang terkandung dalam teks lisan seperti kombinasi dari bunyi, kata, dan tata bahasa yang menciptakan makna. Strategi bottom-up ini digunakan ketika mendengarkan untuk memperoleh informasi rinci, mengidentifikasi turunan kata, dan pola urutan kata. Perlu ditekankan kepada siswa, bahwa penggunaan strategi mendengarkan ini bisa digunakan secara fleksibel dan interaktif. Pemahaman siswa terhadap teks akan meningkat dan rasa percaya diri mereka pun akan meningkat, jika mereka menggunakan top-down dan bottom-up strategies secara bersamaan untuk mencari makna teks lisan tersebut.
3. Menyusun dan mengembangkan materi dan latihan mendengarkan. Materi mendengarkan yang jelas dan terstruktur tidak tersedia di dalam buku paket siswa ataupun buku panduan guru dari Kemendikbud, jadi kita harus menyusun dan mengembangkan sendiri sesuai dengan kompetensi dasar Bahasa Inggris yang telah ditentukan dalam Permendikbud no. 21 tahun 2016 tentang standar isi kurikulum 2013. Sebagai panduan taktisnya, kita bisa melihat kisi-kisi soal ujian nasional dan soal-soal ujian nasional tahun sebelumnya dengan tetap mempertimbangkan keterampilan mikro dan makro dari keterampilan mendengarkan yang harus dikuasai siswa. Keterampilan mikro mendengarkan adalah keterampilan mendengarkan yang berkaitan dengan pemahaman pada tingkat kalimat. Berikut adalah daftar keterampilan mikro mendengarkan yang dikutip Nurmukminatien (2016: 6.16) dari Richards (1983): Mengingat berbagai rangkaian kata dalam memori jangka pendek; membedakan bunyi dalam bahasa Inggris; mengenali stress patterns bahasa Inggris, penekanan kata dan posisi yang tanpa penekanan, struktur irama, kontur intonasi, dan perannya dalam memberikan isyarat infromasi; mengenali bentuk pendek (reduced forms) berbagai kata; membedakan kata, mengenali kata dasar, memahami pola kata, dan mengetahui pentingnya pola kata tersebut; memproses percakapan yang disampaikan dengan kecepatan berbeda; memproses percakapan yang berisi jeda, kesalahan, koreksi, dan aspek unjuk kerja pembicara lainnya; mengenali jenis kata (kata benda, kata kerja, dsb), sistem (misalnya tense, agreement, pluralization), patterns, rules dan elliptical forms; mengenali unsur kalimat dan membedakan antara unsur utama dan pendukung; mengenali bahwa suatu maksud tertentu dapat disampaikan dengan kalimat yang berbeda-beda. Keterampilan makro mendengarkan adalah keterampilan mendengarkan yang berkaitan dengan pemahaman pada tingkat wacana (discourse) seperti: Mengenali cohesive devices dalam wacana percakapan lisan; mengenali fungsi komunikasi wacana menurut situasi, pembicara, dan tujuannya; menyimpulkan
13
































































































   18   19   20   21   22