Page 11 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 11

    Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Pembelajaran Greget dengan Alternatif Teknik PBM Daring
Oleh: Marjenny, M.Pd. - SMA Negeri 1 Batang Anai, Sumatera Barat
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tiba-tiba menjadi keseharian para guru di seluruh dunia termasuk di Indonesia khususnya di SMA Negeri Batang Anai di tempat saya mengabdikan diri sebagai guru. Guru harus mencoba menyamakan langkah dengan para siswa yang notabene digital native karena mereka terlahir di zaman ketika teknologi komunikasi serta internet of things berkembang pesat. Berbagai upaya dicoba untuk menghadirkan ruang kelas konvensional di rumah.
Proses pencarian teknik pembelajaran kreatif, inovatif dan interaktif membuat saya berkenalan dengan suatu aplikasi bernama padlet yang akhirnya membuat saya jatuh cinta sungguhan dengan media yang satu ini. Padlet ini tidak hanya mampu mengakomodir PBM daring di masa pandemi terhadap siswa, namun telah membawa berkah luar biasa dalam keberhasilan menyampaikan pembelajaran khususnya mapel Bahasa Inggris yang saya ampu.
Padlet ibaratnya secarik kertas atau papan tulis virtual. Siswa dan guru bisa mulai menulis di halaman kosong lalu meletakkan apapun yang kita suka, seperti mengunggah video, gambar, merekam wawancara, menulis teks sendiri, mengunggah teks, dan melakukan swafoto yang amat diminati oleh para siswa usia remaja. Bahkan jika kita belum pernah menggunakan software apapun sebelumnya, padlet cukup user-friendly dan menyenangkan.
Perkenalan saya sebagai guru dengan padlet ini dimulai ketika salah seorang instruktur saya di pelatihan online P4TK Bahasa Jakarta menyebut tentang aplikasi ini. Saya mencoba berselancar di internet untuk mencari tahu. Setelah saya temukan bahwa aplikasi ini cukup menarik, saya mulai bereksplorasi mempelajari sendiri dan mencoba mempraktekkannya pada PBM daring di sekolah. Saya mencoba mengoptimalkan penggunaannya dan menyesuaikannya dengan materi pembelajaran yang cocok. Saya mengajarkan materi introduction atau memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris dengan membuka padlet kelas. Lalu saya memberikan link-nya kepada siswa. Siswa mulai menuliskan ungkapan perkenalannya dengan teman-temannya, mengomentari tulisan dan melengkapi dengan foto unggahannya.
Eksperimen pertama saya berhasil memancing rasa keingintahuan siswa tentang padlet. Hal ini saya ketahui dari refleksi tulisan mereka yang menyatakan mereka tertarik, puas, dan menikmati PBM daringnya. Mereka menyatakan bahwa sekarang mereka bisa mengenal guru dan teman-teman barunya secara virtual melalui aplikasi ini. Pembelajaran selanjutnya saya pakai di tingkatan kelas lainnya dengan materi giving suggestion. Eksplorasi saya berlanjut kepada materi caption. Siswa sangat senang ketika saya meminta mereka memposting padletnya di media sosial seperti instagram dengan mentagnya kepada guru dan temannya.
Hasil eksplorasi saya menggunakan padlet ini telah saya diseminasikan kepada rekan sejawat di sekolah dalam bentuk In House Training penggunaan aplikasi daring menyambut tahun pelajaran baru yang lalu. Para guru merasa antusias karena mereka mendapatkan alternatif teknik PBM daring yang bisa disesuaikan dengan berbagai mapel dan kebutuhan materi masing-masing. Saya juga sudah membaginya di MGMP Kabupaten Padang Pariaman.
Pendidikan karakter pun bisa disisipi melalui aplikasi ini yakni ketika kita mengaktifkan tombol membatasi profanity words saat siswa harus bisa memilih diksi yang sopan dan tidak menyinggung ketika memberikan komentar terhadap tulisan temannya. Namun, karena berbasis web tetap ada versi berbayarnya, sementara versi gratisnya bisa dipakai untuk membuat tiga padlet untuk satu e-mail. Saya berharap padlet ini nanti bisa masuk juga daftar aplikasi yang direkomendasikan oleh kemdikbud.
                                                                                    03
























































































   9   10   11   12   13