Page 18 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 18

    Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Kreatif Membuat Greeting Card
Oleh: Sari Puji Susanty - SMPN 1 Cisalak, Kab. Subang, Jawa Barat
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membutuhkan kepekaan guru terhadap kondisi siswa di lapangan. Untuk di daerah seperti saya, masalah yang sering muncul adalah fasilitas dan atau tipe smartphone siswa yang tidak mumpuni dalam menerapkan berbagai aplikasi. Belum lagi masalah kuota dan sinyal. Peran guru sebagai fasilitator haruslah fleksibel, sehingga sebelum memulai PJJ, guru melakukan survei sebagai diagnosis awal kesiapan siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran, guru sudah tahu langkah dan solusi apa saja yang harus dilakukan.
Pada survei awal, sebagian besar siswa memilih penggunaan Whatsapp karena mereka sudah memiliki aplikasi tersebut. Meskipun demikian, guru tetap memfasilitasi pemakaian Google Classroom untuk siswa yang berpendapat ingin mencoba aplikasi lain.
Salah satu pengalaman saya dalam proses PJJ yang terasa signifikan adalah saat penugasan membuat Greeting Card (kartu ucapan). Di awal pembelajaran, saya membagikan sebuah video motivasi yang berhubungan dengan Greeting Card. Pada video tersebut, diceritakan bagaimana sebuah kartu yang bertuliskan “You’re awesome” yang diberikan secara berantai mampu menyemangati setiap orang yang menerimanya. Ketika saya meminta komentar siswa setelah menyimak tayangan video tersebut, ada siswa yang berkomentar : “That’s all I need. Thanks, Ma’am for the inspiring video.” Lalu pada tahap penugasan, guru memberikan beberapa contoh kartu ucapan, siswa diminta untuk membuat produk berupa Greeting Card untuk teman-teman sekelasnya. Siswa memilih salah satu tema : International Teenager’s Day, Independent Day, Scout’s Day dan Eid Adha. Isinya harus ada kalimat saling menyemangati di masa pandemi seperti saat ini dengan menerapkan ekspresi Hope/Wish yang sudah dipelajari sebelumnya. Peran guru sebagai fasilitator memberikan berbagai alternatif pilihan sekaligus solusinya. Siswa dapat berkreasi dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti Canva, Kinemaster, GIF creator, dll. Kartu ucapan dapat berbentuk image/JPEG/JPG, gif atau video. Yang tidak bisa menggunakan aplikasi, bisa membuat kartu menggunakan bahan-bahan bekas.
Pengumpulan tugas menjadi hal yang agak riskan dengan tingkatan kemampuan siswa yang bervariasi dan fasilitas yang dimiliki siswa. Saya memberikan beberapa alternatif. Yang pertama, siswa mengumpulkan di Google Drive. Kedua, dikumpulkan via Whatsapp. Terakhir, dikumpulkan langsung ke sekolah bagi siswa yang membuat kartu ucapan menggunakan bahan bekas. Di luar dugaan, siswa sangat antusias mengerjakan tugas ini. Mereka dapat menyesuaikan dengan fasilitas dan kemampuannya masing-masing. Hasilnya pun sesuai ekspektasi! Yang menggunakan aplikasi cukup kreatif dan bervariasi. Dalam bentuk image, gif maupun video, semua terwakili. Tak kalah menarik juga hasil siswa yang memanfaatkan bahan-bahan bekas. Mereka menggunakan dus bekas atau kalender bekas, kertas warna-warni, disertai tulisan yang berwarna pula.
Pada pertemuan selanjutnya, saya dapat menggunakan kartu tersebut sebagai bahan diskusi. Saya memberikan dua kartu ucapan hasil siswa sebagai contoh. Siswa diminta untuk menganalisis kartu tersebut. Kelebihan dan kekurangannya, kesalahan tulisan, dll. Di akhir pembelajaran, siswa diberikan tautan survei untuk merefleksi kegiatan pada bab tersebut. Sebagian besar siswa merasa senang bisa mengeksplorasi penggunaan aplikasi, sedangkan yang menggunakan bahan bekas pun tidak merasa minder karena keterbatasan fasilitas. Saya menggarisbawahi bahwa banyak cara untuk belajar, keterbatasan fasilitas tidak menghalangi dalam berpikir kreatif. Mereka dapat bertahan hidup kelak jika memiliki mental seperti ini.
  10


























































































   16   17   18   19   20