Page 25 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 25
Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Belajar di Rumah Tetap Asyik
Oleh: Astri Supriatin- SMK Pariwisata Telkom Bandung, Jawa Barat
Delapan bulan sudah sekolah melakukan pembelajaran daring. Bukan mustahil kalau siswa dan guru sudah merasa bosan. Hampir semua siswa mengaku ingin bersekolah seperti biasa. Mereka rindu dengan teman, guru, dan aktivitas di sekolah. Belum lagi orang tua yang juga sudah bingung karena beban kerja di rumah bertambah. Merdeka belajar, guru sejatinya pemelajar. Mengajar dan belajar adalah aktivitas kolaborasi yang tidak bisa dihindari, malah seharusnya dijiwai. Bagaimana mungkin kita meminta murid belajar terus, sementara guru hanya mengajar saja. Dalam mengajar, tentu guru pun belajar, bukan? Jadi mari kita sama-sama belajar, berinovasi, dan berkreativitas.
Sejak semester ganjil 2020 Kepala Sekolah mengajak kami berkreativitas tinggi selain bekerja lebih keras, seperti misalnya menyederhanakan pembelajaran atau membuat kelas studio tematik yang nyaman. Menerapkan blended learning merupakan salah satu upaya efisiensi yang dipilih untuk mempermudah proses kegiatan belajar mengajar daring. Inisiatif dan kreativitas yang menarik sangat diperlukan, terutama selama masa pandemik. Kami melakukan berbagai cara dan usaha, serta beragam inovasi belajar yang menggunakan gamification dalam penilaian dan pemberian tugas. Siswa mengaku senang dengan berbagai aplikasi yang kami pelajari dari buku-buku hasil karya Kelas Kreatif. Guru- guru wajib mengikuti webinar atau workshop guna menambah keterampilan mengajar. Kami juga mempelajari digitals tools dan metode belajar menyenangkan lainnya. Selain itu, sekolah mengadakan kelas parenting, sehingga keluhan orang tua di rumah bisa lebih mudah ditemukan solusinya.
Kolaborasi pembelajaran bersinergi antara guru dan siswa sehingga dapat mengurangi beban keduanya dengan tetap mengutamakan kualitas. Liason Officer (LO) adalah semacam tutor sebaya yang merupakan kolaborasi antara siswa dan guru. Kami melatih mereka untuk menjadi host, moderator atau pembawa acara saat belajar daring. Bisa juga sebaliknya, guru yang menjadi host atau moderator, dan murid yang melakukan sesi sharing saat belajar. Selain secara tidak langsung mendapatkan pengetahuan tambahan, para LO juga jadi melek teknologi sehingga guru dan siswa bisa saling mengisi. Setelah dirasa cukup latihan, guru memanggil siswa secara bergiliran untuk melakukan presentasi dan diskusi di studio sekolah. Saat datang ke sekolah protokol kesehatan tetap diberlakukan, demikian juga dilakukan pengecekan saat meninggalkan sekolah. Bahkan para LO melakukan rapid test yang tentunya dibiayai oleh pihak sekolah.
Pembelajaran karakter dirasa kurang efektif selama masa pandemik ini. Dengan demikian sekolah mengundang para pembicara dari berbagai profesi dan usia untuk melakukan sharing dan diskusi untuk membahas hal-hal yang menarik. Dengan memanfaatkan networking yang baik, kami banyak menampilkan pembicara yang mumpuni dan sesuai dengan jurusan yang ditawarkan di sekolah kami. Beberapa dari mereka bahkan bersedia mengisi acara tanpa bayaran. Hal ini tentu saja sangat membantu pihak sekolah. Para pembicara tersebut berbagi kisah inspiratif dan memberikan banyak pencerahan, baik terhadap siswa maupun guru. Ketika mendapatkan kesempatan untuk berjumpa dengan tokoh-tokoh ahli, tidak hanya pengetahuan siswa yang menjadi semakin luas, antusiasme belajar mereka juga meningkat. Siswa mengaku senang mengikuti kelas ala webinar ini. Mereka tidak bosan saat belajar daring meski hanya bertemu teman-teman dan guru melalui Zoom.
Selama masa darurat covid-19, guru-guru semakin kaya pengalaman karena senantiasa belajar. Kami merasa tertantang untuk menjadi pengajar yang lebih kreatif. Kemampuan menyampaikan materi pun semakin luwes karena sering berkolaborasi, sehingga gaya mengajarnya tidak lagi membosankan.
17