Page 29 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 29

    Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Mendadak Daring, Siapa Takut?
Oleh: Roslina Sawitri - Pengembangan Sumber Daya Manusia Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat
Ketika diminta mengajar kelas Bisnis Korespondensi di tengah pandemik covid-19, saya serta merta mengiyakan sambil berpikir keras bagaimana caranya mengajar tulis-menulis surat secara daring. Mengajar writing secara luring saja susah, ‘kan? Terus terang saya was-was. Sebagai seorang perfeksionis, saya khawatir gagal. Saya berusaha keras mempersiapkan kelas berteknologi kekinian dengan mengikuti beberapa sedaring dari pakar-pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi serta menghadiri perkuliahan pascasarjana Management Strategic di Universitas Indonesia. Selain itu, saya juga berkonsultasi dengan seorang penulis Business English kawakan dari Benua Eropa. Sayangnya, beliau yang menyebut dirinya seorang tech dinosaur alias gaptek, tidak merasa dapat banyak membantu terkait pengajaran menulis secara daring ini.
Pertemuan pertama di kelas Bisnis Korespondensi begitu menegangkan. Ada 70 partisipan di kelas ini, mereka adalah para pegawai yang bekerja di ITB. Saya memilih Google Classroom sebagai Learning Management System, sedangkan aplikasi yang saya gunakan untuk mempresentasikan materi selama 12 pertemuan, yakni genial.ly yang dapat menghubungkan tautan-tautan ke aplikasi lain yang saya gunakan untuk menunjang aktivitas pembelajaran. Pada kegiatan pemanasan atau ketika memberikan ulasan ulang, saya menggunakan Instagram, triviamaker.com, dan learningchocolate.com. Aplikasi yang saya andalkan secara bergantian untuk kegiatan apersepsi adalah Mentimeter, LearningApps, Baamboozle, Wordwall, YouTube, Online Bingo, dan Kahoot! Sementara itu, pada tahap produksi, partisipan menggunakan Padlet, Canva, Flipgrid, dan Google Mail untuk berkirim tugas.
Kelas ini dirancang agar partisipan dapat belajar interaktif, baik mandiri maupun tatap muka lewat video conference. Hampir semua aplikasi yang saya pilih menawarkan kesempatan pembelajaran self-paced. Jumlah partisipan yang besar membuat saya memilih aplikasi-aplikasi tersebut supaya dapat memberikan feedback yang relatif instan. Contohnya lewat aplikasi Wordwall, saya dapat merancang beragam aktivitas interaktif dengan memanfaatkan fitur timer, speed, dan lives. Partisipan dapat mencoba mengerjakan latihan beberapa kali sampai “nyawa” mereka habis. Di akhir latihan, Wordwall dapat menunjukkan jawaban mereka yang salah, dan juga bisa menampilkan kunci jawaban dari latihan tersebut. Contoh lainnya, partisipan mengunggah video ketika mereka latihan mengungkapkan pendapat lewat Flipgrid. Saya meminta mereka untuk menonton video rekan-rekannya dan memberikan komentar. Hal ini baik untuk mengasah keterampilan bekerja kolaborasi. Selain itu, feedback tertulis yang saya berikan dapat partisipan terima langsung di e-mail masing-masing. Jika waktunya memungkinkan, saya juga dapat memberikan feedback dalam bentuk unggahan video lewat Flipgrid.
Secara mengejutkan, respons dari partisipan kelas Bisnis Korespondensi sangatlah hangat dan tingkat kepuasan terhadap kegiatan belajar mengajar cukup tinggi. Di tengah kesibukan mereka bekerja, para peserta terkadang harus mampu mengikuti kelas saya secara bersamaan dengan menghadiri rapat daring atau mengerjakan tugas dari pimpinan masing-masing. Di akhir kelas, beberapa tanggapan yang diberikan partisipan adalah sebagai berikut, “This class made my day! Seru banget, Miss, no lie!” dan “How exciting!!! Thank you for your great effort so we can always enjoy joining the class.” Selain itu, rapport yang tercipta antarpartisipan maupun antara saya dan partisipan sangatlah baik. Bentuk dukungan antarpartisipan yang saya temukan, misalnya, “Don’t be scared, I’m sure everyone in our class is supportive. We are here to study, not to judge, right guys?” Hal senada juga tercermin dari tanggapan yang diberikan partisipan di akhir semester, seperti “Hope the next class will be offered soon, ya, Miss.”
                  21



























































































   27   28   29   30   31