Page 33 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 33
Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Guru Miskin Inovasi, No Way!!
Oleh: Yeni Irpaniati, S.Pd- SDIT Insantama Bandung, Jawa Barat
Ketika Pembelajaran Jarak Jauh ditetapkan (PJJ), bagi saya yang mengajar di sekolah Full Day, saya membayangkan akan memiliki banyak waktu luang dibandingkan ketika masih pembelajaran normal. Sempat terlintas untuk mencari aktivitas lain di luar mengajar dalam memanfaatkan waktu luang ini yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Ternyata tidak, setelah tiga bulan pertama di akhir tahun ajaran 2019-2020, tepatnya pada bulan Maret sampai bulan Juni, ternyata PJJ menuntut kreativitas lebih dari seorang pengajar. Artinya seorang guru memerlukan lebih banyak waktu mempelajari berbagai metode pembelajaran jarak jauh serta menyiapkan media pembelajarannya. Jika dulu ketika pembelajaran di kelas, tanpa media apapun hanya berbekal buku paket, kita bisa mulai action di depan murid menyampaikan materi pelajaran. Tapi kini, tanpa media dan metode yang menyenangkan, guru akan mati kutu di depan layar, menghadapi para murid yang mulai gelisah mendengarkan gurunya menerangkan. Maka mutlak, PJJ ini akhirnya menuntut saya khususnya, menjadi lebih kreatif dalam mencari media pembelajaran.
Awalnya hanya men-download video dari youtube ditambah PPT sebagai alat bantu dalam menerangkan kepada para peserta didik. Karena terus terang, untuk menggali berbagai aplikasi atau membuat video pembelajaran sendiri, masih jauh dari kemampuan saya yang selama ini hanya penikmat video orang lain. Alhamdulillah, tawaran untuk bergabung di grup kelas kreatif datang dari seorang teman. Dari grup ini, aplikasi pertama yang dicoba untuk dipelajari adalah Quizziz, Alhamdulillah, berhasil!!! Dengan penampilan menarik, disertai musik, para murid antusias ketika diberikan quiz. Tidak sedikit siswa yang meminta kembali quiz, padahal belum waktunya diberikan. Tidak hanya murid, teman-teman guru pun mulai mencoba Quizziz ini setelah saya sharing kepada mereka. Inilah awal saya tertarik untuk mempelajari berbagai aplikasi yang di-share di grup.
Tidak hanya Quizziz, Padlet pun menjadi salah satu media yang memberikan ruang kepada para siswa menyalurkan segala kreativitasnya. Menghadapi anak kelas 2 SD yang tidak bisa bertahan lama duduk di depan layar, jari-jari mereka tidak pernah bisa diam menekan tombol ini itu, termasuk corat coret ketika saya share screen. Bisa saja, saya menonaktifkan participant untuk corat coret whiteboard di Zoom. Tapi itu tidak saya lakukan, penggunaan padlet, menjadi solusi. Dalam pembelajaran calistung, menulis dikte, padlet ini sangat membantu. Selain target materi tersampaikan, potensi dasar anak pun tidak terbelenggu, pembelajaran lebih menyenangkan, karena semua murid terlibat aktif.
Pikiran untuk memanfaatkan waktu, dengan mencari penghasilan tambahan di tengah longgarnya jam mengajar, kini tidak lagi menjadi tujuan utama. Banyaknya waktu, lebih dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan diri pada bidang utama yang saya geluti 13 tahun lamanya yaitu sebagai seorang pendidik. Saat ini, bagi saya menghasilkan produk pendidikan yang lebih bermanfaat bagi peserta didik khususnya, jauh lebih membanggakan dibandingkan tambahan penghasilan di bidang lain. Dan keluar dari comfort zone: guru kolot yang miskin inovasi.
‘...tanpa media dan metode yang menyenangkan, guru akan mati kutu di
depan layar, menghadapi para murid yang mulai gelisah mendengarkan
gurunya menerangkan. Maka mutlak, PJJ ini akhirnya menuntut saya
khususnya, menjadi lebih kreatif dalam mencari media pembelajaran.’
25