Page 49 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 49
Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Bunga Rampai Pembelajaran Daring
Oleh: Dwi Endah Herdijanti-SMAN 15 Bandung, Jawa Barat
Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran daring berkaitan dengan model, strategi, metode dalam melaksanakannya. Ditambah keterbatasan sarana prasarana (smartphone/laptop), sinyal internet yang kurang stabil, akses internet yang terbatas, bahkan tidak ada internet.
Guru harus berpikir solusi terbaik agar pembelajaran tetap dilaksanakan meski penuh dengan keterbatasan. Upaya meningkatkan kemampuan guru dengan mengikuti webinar, diklat daring, mencari informasi melalui platform Youtube atau sumber lainnya termasuk optimalisasi Teknologi dan Informasi.
Pada awal Pandemi saya memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk menyampaikan materi (baik berbentuk tulisan, gambar, emoji, juga voice note) dan menjadikannya sebagai ruang diskusi. Untuk asesmen, saya memanfaatkan aplikasi Google Classroom dan Google Form untuk memudahkan saya dalam pemeriksaan dan pemerolehan hasilnya.
Untuk asesmen speaking, saya memanfaatkan aplikasi Instagram untuk Personal Introduction di kelas X karena saya belum pernah mengenal ataupun bertemu dengan siswa tersebut. Perkenalan yang dibuat harus diunggah ke Instagram dan diikuti (follow) oleh siswa lain. Ada sesuatu yang mengejutkan saya, beberapa orang tua siswa menelepon saya mengabarkan bahwa beliau sangat senang dan bangga karena putra putrinya berani berbicara menggunakan Bahasa Inggris di Instagram.
Selain Instagram, saya juga memfasilitasi siswa yang kurang berani berbicara didepan umum dengan menggunakan applikasi Vocaroo.com dan menyediakan Google Form untuk mengumpulkan tautan Vocaroo-nya. Aplikasi ini tidak berbayar, siswa tidak perlu mengunduhnya. Mereka hanya menekan tombol record, apabila sudah selesai merekam siswa tinggal menyalin tautannya dan diserahkan melalui Google Form yang sudah disediakan. Guru tinggal membuka tautan untuk menilainya.
Proses pencarian teknik Pembelajaran Kreatif Inovatif dan Interaktif membuat saya berkenalan dengan suatu aplikasi bernama Pinup.com yang akhirnya membuat saya terpana karena mampu menyampaikan pembelajaran Bahasa Inggris yang saya ampu dengan interaktif tanpa berbayar.
Pinup ibarat papan tulis virtual, siswa dan guru bisa menulis dan meletakkan di halaman kosong apapun yang kita mau, seperti mengunggah video, dokumen, berkas dari Dropbox, menggambar, menulis teks, dan mengunggah foto yang diminati oleh anak remaja.
Perkenalan saya dengan Pinup ini terjadi saat secara tidak sengaja dari obrolan seorang anggota di WAG Kelas Kreatif yang menyebut tentang aplikasi ini. Saya dengan semangat mencoba mencari tahu dan mencoba mempraktikkannya. Setelah saya mengeksplorasi bahwa aplikasi ini cukup menarik, saya mencoba mengoptimalkan penggunaannya pada pembelajaran daring di hari berikutnya. Saya mengajarkan “Explanation Text”. Saya buka Pinup.com yang sudah saya unggah video tentang “Explanation Text”. Lalu, saya memberikan tautannya kepada siswa. Siswa mulai menulis apa yang mereka pahami setelah melihat video dan membaca teks.
Eksperimen saya berhasil memancing keberanian peserta didik untuk menuliskan pemahamannya mengenai teks eksplanasi di Pinup. Hal ini saya lihat dari canvas yang penuh terisi menandakan mereka tertarik dengan hal yang baru dipelajarinya serta dari Voice Note yang mereka sampaikan di akhir pelajaran. Setelah jam pelajaran berakhir, siswa bisa mengunduh hasil tulisan semua siswa dalam satu berkas dan menyimpannya di portofolio.
Hasil eksplorasi saya menggunakan Pinup telah saya diseminasikan kepada beberapa rekan di sekolah yang kebetulan melihat langsung pembelajaran daring saya. Guru-guru merasa antusias karena mereka mendapatkan alternatif pembelajaran daring yang bisa disesuaikan dengan berbagai mata pelajaran lain dan kebutuhan materi masing-masing.
41