Page 66 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 66
Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Bangkitkan Keseruan Literasi Selama Pandemi
Oleh: Kuni Adiniyah, S.Pd – SMPN 2 Kandat, Jawa Timur
Tahun 2020 ini merupakan tahun yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 membuat seluruh elemen berbenah untuk bertahan diri. Dunia pendidikan yang selama ini masih sedikit menggunakan teknologi dalam pembelajaran, secara drastis berubah. Kreativitas guru semakin bermunculan seiring dengan tuntutan penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran, terutama pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini.
Di sekolah tempat saya mengajar, guru diberikan kebebasan untuk memilih strategi mengajar untuk pembelajaran jarak jauh. Saya mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas VIII sebanyak 6 kelas. Berdasarkan kesepakatan sekolah dan orang tua, aplikasi Whatsapp menjadi sarana utama untuk komunikasi dan kegiatan belajar mengajar. Penggunaan modul pembelajaran juga menjadi media pembelajaran bagi siswa yang disampaikan melalui grup WA kelas.
Salah satu kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran adalah kegiatan literasi. Peserta didik diberikan waktu 15 menit untuk membaca buku non-pelajaran. Sebagai alternatif, saya memberikan komik sebagai bahan bacaan. Komik disajikan dalam bentuk file PDF yang dibagikan melalui grup WA. Komik tersebut dibuat dengan menggunakan aplikasi Comiclife yang di-install pada laptop/komputer. Pembuatan komik pembelajaran ini saya dapatkan saat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh SEAMOLEC. Proses pembuatan yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian IT tinggi membuat saya semakin tertarik untuk menerapkannya.
Percobaan saya menggunakan aplikasi ini adalah dengan meminta siswa saya untuk menjadi model dalam foto yang menjadi asset pembuatan komik. Sebelumnya, saya menentukan storyline atau alur cerita untuk mempermudah menggambarkan posisi foto dan percakapan yang akan ditampilkan dalam komik. Setelah storyline dan asset terkumpul, kemudian saya membuka aplikasi Comiclife yang terinstall di laptop. Ketersediaan template yang beragam membuat aplikasi ini semakin menarik. Pengguna tinggal memilih template sesuai dengan yang diinginkan.
Materi yang saya masukkan ke dalam komik adalah greeting card (kartu ucapan). Meskipun materi ini merupakan materi inti pelajaran dengan penyajian berbentuk komik, namun kegiatan membaca saat literasi menjadi lebih menyenangkan. Hal ini terbukti dari respon siswa yang menyampaikan bahwa pada saat membaca komik, mereka dapat dengan mudah memahami isi atau materi yang disampaikan dengan tampilan yang menarik. Bahkan, siswa termotivasi untuk membuat komik serupa dengan isi yang berbeda.
Akhirnya, saya memberi tantangan ke siswa untuk membuat komik serupa. Asset foto diambil menggunakan HP dengan model siswa sendiri. Laptop yang digunakan adalah milik sekolah secara bergantian dan terjadwal, karena hampir semua siswa belum memiliki laptop. Dengan pendampingan melalui WA selama kurang lebih 2 minggu, siswa pun berhasil membuat komik dengan storyline dan asset yang luar biasa kreatif sesuai dengan usia mereka. Hasil komik yang dibuat oleh siswa dibagikan melalui grup WA untuk dijadikan bahan bacaan saat kegiatan literasi. Siswa dalam grup WA diperkenankan memberikan kritik atau saran untuk perbaikan karya selanjutnya, sehingga kreatifitas semakin terasah.
Hasil percobaan ini sudah saya diseminasikan ke rekan sejawat di sekolah tempat saya mengajar dan di MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Kediri. Antusiasme guru-guru luar biasa baik untuk menerapkan strategi literasi menggunakan aplikasi Comiclife ini. Kreativitas guru menggunakan teknologi juga menentukan keberhasilan strategi literasi demi keberhasilan Pendidikan.
58