Page 69 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 69
Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Irama dan Nada Pembelajaran Jarak Jauh
Oleh: Iis Sabiah - SMA Mekar Arum Bandung, Jawa Barat
Irama belajar di masa pandemi COVID-19 memacu guru lebih proaktif dan kreatif, tantangan luar biasa bagi guru untuk terus berdendang memainkan perannya disertai nada-nada ketulusan demi meraih hati peserta didik dan demi eksistensi semangat yang tidak redup redam tanpa suara, tidak membisu dan tak membeku akan untaian melodi pengetahuan.
Karena itu, guru harus bersemangat memainkan nada dan irama agar pembelajaran terus mewarnai harmonisasi pendidikan melalui pembelajaran jarak jauh. Penulis merasakan pengalaman sukses memainkan nada dan irama di masa pandemi ini, karena dukungan institusi mempersiapkan perlengkapan layaknya mempersiapkan instrumen musik sebelum para pendidik berdendang dan memainkan perannya dalam PJJ. Penulis belajar dan mengajar sebagai penyiar radio, public speaker, dan administrator yang mampu beradaptasi menggunakan teknologi.
Pengalaman sukses ini memperoleh tepuk tangan meriah dari penontonnya yaitu para peserta didik, mereka memberikan feedback yang luar biasa positif terhadap institusi dan guru karena merasakan nada dan irama pembelajaran yang dirasa memiliki nilai kualitas positif untuk tetap semangat berinteraksi belajar dalam PJJ. Strategi untuk terus mencipta nada, melodi, dan irama belajar yang dilakukan diantaranya “Pembelajaran melalui Siaran Radio Pendidikan Barani 1116 AM” melalui streaming internet, di mana guru berkreasi lisan layaknya seorang penyiar radio, sebelum broadcast, guru terlebih dahulu mengirimkan materi atau modul pada aplikasi Whatsapp group sebagai langkah awal komunikasi pada siswa. Grup whatsapp ini dibuat dan dikelompokkan sesuai jenjang kelas dan sebelum mengajar melalui siaran radio, guru secara teratur (sesuai jadwal mengajar) bergantian memberikan pengumuman sesaat sebelum tampil menjadi penyiar pada kelas tersebut. Guru juga memberikan link absensi dan refleksi agar siswa langsung memberikan feedback dari hasil belajar yang didengarkan melalui radio.
Instrumen pendukung yang kedua yang menjadi nada dan irama belajar adalah E-Learning melalui Program Siaran Mekar Arum TV (Youtube Live)” dengan melakukan pembelajaran ini, siswa tidak mudah bosan dan selalu merasa dekat dengan gurunya walaupun tidak bertatap muka. Tentunya tidak mudah bagi guru yang tidak terbiasa tampil di depan kamera, namun di awal pelaksanaan, sekolah memberikan persiapan demi menyukseskan program ini, yakni sekolah melakukan pelatihan kepada guru-guru tentang public speaking di depan kamera.
Instrumen pendukung lain yang tidak kalah penting menjadi pengiring nada dan irama belajar yakni Pembelajaran melalui Google Classroom. Ketiganya berperan sebagai irama dalam proses pembelajaran serta dilakukan bergantian untuk semua tingkatan kelas yang berbeda. Aplikasi Google Classroom memungkinkan guru membuat area kelas secara online agar dapat mengelola semua dokumen yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, guna memperkuat sentuhan karakter dan pembiasaan baik pada siswa, sekolah mempersiapkan pembuatan buku penghubung orang tua dengan tema “Deukeut, Deudeuh, Imeut” sebagai media komunikasi tidak langsung dalam rangka menyampaikan hal-hal penting menyangkut perkembangan siswa ketika belajar di rumah. Orang tua siswa dapat menyampaikan segala hal terkait siswa kepada sekolah, terutama dalam hal perkembangannya di rumah.
Sungguh, situasi pandemi ini menempatkan guru dalam posisi harus menghadapi tantangan agar tidak terlena dalam zona nyaman. Tantangan guru zaman now yang dirasakan setiap guru tentunya berbeda beda dan memiliki keunikan tersendiri. Keunikan memiliki kelebihannya masing-masing, karenanya BERBAHAGIALAH WAHAI GURU, warnai lika liku duniamu, berikan pengalaman terbaik bagi siswa siswi generasi muda Indonesia.
61