Page 70 - Semangat Berbagi Semangat Menginspirasi (1)
P. 70

    Semangat Berbagi! Semangat Menginspirasi!
Memilih untuk Memberikan Pilihan
Oleh: Susie Kusumayanthi - STKIP Pasundan, Jawa Barat
Pertengahan Maret 2020, tanpa mengetuk pintu, wabah virus corona telah teridentifikasi dan menyebar dengan cepat di dalam negeri. Beberapa kepala daerah kemudian mengumumkan ke khalayak bahwa sekolah diliburkan karena khawatir dengan penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan mendukung kebijakan pemerintah daerah.
Pandemi COVID-19 mendorong perubahan tata kelola sekolah dan perguruan tinggi; dimana para pucuk pimpinan di sekolah dan perguruan tinggi harus merumuskan kembali pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Isu utamanya menyangkut tata kelola dan SDM. Tetapi tentu saja pendukung utamanya adalah ketersediaan platform pembelajaran daring yang ditunjang pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi guru dan dosen untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh.
Umumnya guru dan dosen memiliki tugas sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan pembelajar agar tetap berada dalam koridor capaian pembelajaran meski di tengah pandemi COVID-19. Efektivitas dan kreativitas guru dan dosen dalam mengajar diharapkan dapat mendorong pembelajar terlibat aktif dan semangat dalam belajar.
Menurut Black & Allen dalam bukunya Foster Intrinsic Motivation (2016), siswa yang terlibat aktif dan semangat dalam belajar biasanya memiliki pemahaman yang baik terhadap suatu mata pelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melibatkan siswa secara aktif adalah dengan menawarkan pilihan-pilihan.
Dalam pembelajaran mandiri di tengah COVID-19, guru dan dosen sebaiknya menawarkan pilihan berupa tugas-tugas yang disesuaikan dengan minat siswa. Tugas yang sesuai dengan minat siswa akan menarik dan mudah dikerjakan. Tentu saja guru terus melakukan kontrol dan follow up melalui media online untuk dapat memastikan bahwa siswa melaksanakan tugas. Penting dicatat bahwa sebaiknya tugas diberikan dengan tenggat yang tidak sempit.
Selanjutnya membuat rencana bersama siswa. Libatkan siswa saat kita merencanakan arah dan proses pembelajaran yang akan dilakukan.
Juga dirasa penting untuk memberikan pilihan dalam pemanfaatan teknologi; mengingat tidak semua siswa memiliki akses internet. Apabila tidak memungkinkan penggunaan aplikasi yang bersifat high-tech seperti Zoom, Edpuzzle, atau Google Meet, maka pilihlah teknologi yang bersifat low-tech seperti Whatsapp group chat.
Terakhir, mendiskusikan nilai. Misalnya, siswa dan guru sepakat agar menggunakan penilaian yang lebih fleksibel yang tidak hanya didapatkan dari instrumen pengerjaan soal ujian dan penyerahan tugas semata, namun bisa didapatkan dari pola penilaian berbasis forum. Penilaian berbasis forum ini digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menguraikan pendapat serta konstruksi argumentasi.
Manfaat guru dan dosen menawarkan pilihan-pilihan pada siswa ujungnya tentu saja adalah tidak berkurangnya kualitas dan produktivitas masyarakat akademik di sekolah dan di perguruan tinggi, serta dapat teraihnya capaian pembelajaran.
  62






















































































   68   69   70   71   72