Page 74 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_DPTSP
P. 74
f. Desain Perkerasan
Volume lalu lintas, umur rencana perkerasan, dan kondisi pondasi jalan
akan menentukan jenis perkerasan yang akan dipilih. Perencana juga harus
mempertimbangkan biaya terendah selama umur rencana, keterbatasan, dan
kepraktisan pelaksanaan.
Catatan:
➢ Nilai ESA pangkat 4 dan 5 digunakan untuk desain tebal perkerasan
tergantung pada model kerusakan dan metode desain yng digunakan. Dalam
proses perancangan gunakan nilai ESAy ang sesuai.
➢ Untuk kriteria deformasi permanen, pangkat 4 digunakan untuk bagan desain
pelaburan tipis (seperti burda dan burtu), perkerasan tanpa penutup, dan
perancangan overlay lebar berdasarkan grafik lendutan. Sedangkan, pangkat
5 digunakan untuk perkerasan lentur berhubungan dengan faktor kelelahan
aspal beton.
➢ Desain perkerasan kaku menggunakan jumlah kelompok dan distribusi beban
sumbu kendaraan (JSKN), bukan nilai ESA sebagai satuan beban lalu lintas.
Konsep desain perkerasan lentur dalam menggunakan bagan desain untuk
mencapai hasil yang maskimal secara teknis dan optimal unuk perkerasan
lentur sebagaimana diuraikan dalam setiap bab adalah sebagai berikut:
a. Tentukan umur rencana
b. Tentukan nilai-nilai ESA4 dan atau ESA5 sesuai umur rencana yang
dipilih
c. Tentukan tipe perkerasan berdasarkan pertimbangan biaya (discounted
lifecycle cost)
d. Tentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam
e. Tentukan struktur pondasi perkerasan
f. Tentukan struktur perkerasan memilih struktur perkerasan sesuai
dengan bagan desain
g. Tentukan standar drainase bawah permukaan
h. Untuk setiap segmen ulangi langkah a sampai g
60 E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan