Page 73 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_DPTSP
P. 73
Bagan Desain- 1 Desain pondasi jalan minimum
Perkerasan Lentur
CBR Kelas Perkerasan
Beban Lalu
Tanah Kekuatan Uraian Struktur <10 >10 Kaku
Dasar Tanah Pondasi
(%) Dasar Tebal Minimum Perbaikan
Tanah Dasar (mm)
5 SG5 Perbaikan tanah 200 200 200
4 SG4 dengan material
3 SG3 timbunan pilihan 300 400 400
2,5 SG2,5 (CBR ≥ 10%) 600 600
Untuk tebal tanah lunak >1 m
harus dilakukan dengan prosedur
geoteknik, sedangkan ketebalan
Kekuatan tanah dasar 2,5% atau tanah lunak ≤ 1 m dapat diganti tanah
timbunan dengan ketebalan
minimum sama dengan
ketentuan tanah SG2,5 yang
berlaku
Penanganan sesuai dengan
kajian geoteknik terhadapa
besaran potensi pemuaian
dengan ketebalan penutup tidak
kurang dari 600 mm berupa
Tanah Ekspansif
material dengan potensi
pemuaian tidak lebih besar dari
1,5%. Diatas lapis penutup
tersebut harus ditambahkan lapis
perbaikan SG2,5
Catatan:
1). Untuk perkerasna kaku dan perkerasan lentur apanila tanah dasar
berbutir halus maka dipasang alpisan setebal 200 mm berupa: timbunan
pilihan berbutir kasar dengan nilai CBR minimum 30% dengan PI 6-15 dan
ukuran butir maksimum 500 mm atau LFA Kelas C dengan lapis stabilisasi
semen (10 kg/cm2)
2). Penanganan tanah ekspansif dapat mengacu pada Pedoman
Konstruksi PUPR struksi Jalan PdT-10-2005-B, Pedoman Konstruksi dan
Bangunan PUPR tentang Penanganan Tanah Ekspansif dengan
Geomembran sebagai Penghalang
Kelembaban Vertikal PdT-11 -2004-B dan Austroads Guide to Pavement
Technology Part 4I Eartworks Materials AGPT04I-09.
E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan 59