Page 27 - Bahan_Ajar_Fitrah Amalia Salim dan Jihan Mahira_Neat
P. 27
21
Saraf spinal terdiri atas 31 pasang saraf yang muncul dari segmen-segmen medula spinalis dan
diberi nama sesuai nama ruas tulang belakang, yaitu saraf serviks 8 pasang (C1C8), saraf toraks 12
pasnag (T1 – T12), saraf lumbar 5 pasang (L1 – L5), saraf sakrum 5 pasang (S1 – S5), dan saraf
koksiks 1 pasang. Saraf spinal berfungsi mempersarafi otot leher dan bahu, kulit kepala, dada,
dinding abdomen (perut), paha, genetalia luar, pinggul, bokong, dan kaki.
SST (sistem saraf tepi) meliputi serat-serat saraf yang membawa informasi antara sistem saraf
pusat dan bagian tubuh lainnya (perifer). Berdasarkan arah impuls yang dibawahnya, SST dibagi
menjadi divisi aferen dan eferen. Divisi aferen (a = menuju/ke, feren = membawa) membawa
informasi dari reseptor yang terletak pada bagian eksternal tubuh atau reseptor somatik (misalnya,
kulit merasakan dingin) maupun bagian internal tubuh atau viseral (misalnya, lambung merasakan
lapar) menuju ke SSP. Divisi eferen ( e = dari, feren = membawa) membawa instruksi perintah agak
dihasilkan efek yang sesuai.
Sistem saraf eferen dibagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem sarsf otonom. Sistem
saraf somatik terdiri atas serat-serat neuron motor yang terdapat pada otot rangka. Sementara itu,
sistem saraf otonom terdiri atas serat-serat yang terdapat pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar.
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya, yaitu sistem saraf simpatis
dan sistem saraf parasimpatis.
a. Sistem saraf simpatis
Serat saraf simpatis berasal dari segmen toraks dan lumbar medula spinalis. Sebagian besar
serat praganglion sangat pendek, memiliki sinapsis, dan memiliki badan sel neuron pascaganglion
yang berada di dalam ganglion pada rantai ganglion simpatis di sepanjang kedua sisi medula
spinalis. serat pascaganglion panjang, berasal dari rantai ganglion dan berakhir di organ efektor.
Serat praganglion mengeluarkan neurotransmitter, asetikolin, sedangkan pascaganglion
mengeluarkan noadrenalin (norepinefrin) sehingga disebut serat adrenergik. Baik asetilkolin
maupun norepinerfin berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi. Sistem simpatis mendorong
respons-respons yang mempersiapkan tubuh untuk beraktivitas fisik berat dalam situasi darurat atau
stres yang disebut respons lawan (respons lari). Oleh karena itu, tubuh membutuhkan hal-hal yang
mendukung situasi tersebut, misalnya jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, tekanan darah
meningkat, saluran napas membuka lebar, glikogen dan simpanan lemak diuraikan untuk
menghasilkan energi, dan keringat meningkat.
Sistem Saraf Pada Manusia