Page 21 - Renungan El-Bethel Desember 2021
P. 21
TUHAN PEGANG KENDALI
T U HA N P E G A N G K E N D A LI
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid – murid-Nya membangunkan Dia dan berkata
kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Markus 4:38
Bacaan : Markus 4:35-41
ah
k
ernahkah kamu mengalami ketika sepertinya Tuhan memimpinmu berlayar menuju suatu tempat,
ah
r
e
n
tetapi di tengah perjalanan badai datang menyerang perahumu? Apa yang akan kamu lakukan jika
P Pbadai itu terus menghadang dan Tuhan tidak segera memberi pertolongan?
Sebagian besar dari kita pasti akan mengeluh dan bersungut-sungut dan berkata “Tuhan dimana Kau?
Mengapa Kau seolah-olah tidak peduli kepadaku?”. Seperti ketika para murid diajak Yesus berlayar,
mereka mengikuti kemanapun Yesus pergi tapi yang terjadi justru badai itu datang ketika Yesus ada
bersama dengan mereka. Tidak selalu ada jaminan hidup yang enak ketika kita mengikut Yesus. Oleh
karena itu, dikatakan dalam kitab Matius bahwa mengikut Yesus itu berarti menyangkal diri dan memikul
salib. Jaminan yang pasti hanya bahwa Yesus terus ada menyertai kita di atas gunung maupun di dalam
lembah. Tuhan tetap pegang kendali.
Terkadang Tuhan ijinkan badai datang untuk menguji dan memurnikan kita. Di dalam badai kita jadi
tahu kelemahan-kelemahan kita. Setiap orang akan terlihat sifat aslinya ( siapa dia sesungguhnya) ketika
di dalam tekanan. Murid-murid waktu itu terlihat memiliki iman yang lemah, mereka tidak lebih dari
orang-orang yang kurang percaya. Ada pernyataan mengatakan “Perahu tenggelam bukan karena ada
badai di tengah laut. Perahu tenggelam karena air masuk ke dalam perahu tersebut.” Artinya kita tidak
akan hancur tenggelam di dalam hidup oleh karena pencobaan-pencobaan yang lewat di dalam hidup
kita. Kita akan hancur tenggelam ketika kita membiarkan pencobaan-pencobaan tersebut memasukkan
pikiran-pikiran negatif ke dalam hidup kita, yang membuat kita menjadi takut dan tidak percaya.
Ayat terakhir dalam perikop ini menjelaskan bahwa murid-murid menjadi takut dan mempertanyakan
siapa Yesus setelah melihat Dia menghardik badai. Dalam setiap kesulitan kita, Yesus mau menyatakan
siapa diri-Nya. Dalam kesakitan fisik kita, Dia memperkenalkan diri-Nya sebagai Jehovah Rapha. Dalam
kegelisahan kita, Dialah Jehovah Shalom. Dalam kekurangan finansial kita, Dia lah Jehovah Jireh, dan
banyak lagi. Kita hanya perlu mengenali siapa Dia dan berpegang pada satu jaminan yang pasti, bahwa
Yesus tidak pernah terlambat untuk bangun dan menolong kita. Dia tetap ada disana, menemani kita di
dalam badai. Dia juga ada di perahu yang sama, mengalami goncangan badai yang sama dengan kita.
Kita hanya perlu menyadari keberadaan-Nya dan berteriak kepada-Nya, maka Dia akan menolong kita.
PERENUNGAN
1. Seberapa sering kita mengeluh dan bersungut – sungut ketika apa yang kita kerjakan terasa sulit ?
2. Masih kah kita bisa melihat Yesus ditengah badai hidup kita dan percaya kepada-Nya?
DOA
“Bapa, kami mengucap syukur untuk setiap berkat dan kelimpahan yang Engkau beri. Kami juga
bersyukur untuk setiap ujian dan pencobaan yang boleh memurnikan hidup kami. Engkau Bapa yang
bersama kami di setiap gunung dan di dalam lembah. Ajari mata kami melihat dan mengenali siapa
pribadi-Mu. Kami menyerahkan seluruh kehidupan kami di dalam tangan-Mu biarkan Tuhan yang tetap MINGGU
pegang kendali. Kerajaan-Mu datang kehedak-Mu yang jadi dalam hidup kami ya Tuhan. Di dalam nama
Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
MINGGU
(Mentari) 19 DESEMBER 2021