Page 24 - Renungan El-Bethel Desember 2021
P. 24
UNTUK MENGERTI
U N T U K M E N G E RT I
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Yohanes 15:5
Bacaan : Yohanes 15:1-8
an g g i l an
anggilan tertinggi bagi setiap orang percaya adalah untuk mencapai pengenalan akan Pribadi
Allah dengan benar. Perjalanan ini adalah perjalanan seumur hidup kita. Lalu bagaimana caranya
P Puntuk bisa mengerti hati Tuhan lebih baik lagi?
Beberapa bulan lalu saya diundang untuk hadir dalam kegiatan pembersihan pantai oleh salah satu teman
saya. Di situ banyak penyelam-penyelam yang sudah siap untuk aksi bersih-bersih pantai. Sementara
mereka bersiap-siap, saya memperhatikan setiap peralatan yang mereka pakai. Dari sekian banyak alat
yang menempel di tubuh mereka, saya tertarik dengan pemberat yang melingkar di pinggang mereka.
Sudah jelas bahwa pemberat itu fungsinya untuk menolong mereka bisa sampai ke kedalaman dengan
baik dan tidak terapung-apung.
Di situ tiba-tiba Tuhan ajarkan saya sesuatu tentang arti sebuah beban. Seperti halnya ikat pinggang
yang disertai beberapa pemberat untuk menolong para penyelam masuk ke kedalaman, begitu halnya
dengan perjalanan spiritual manusia. Tuhan mengingatkan saya bahwa setiap beban yang Tuhan taruh
di dalam hati setiap kita, anak-anak-Nya itu semua bertujuan untuk kita semakin mengenal Dia. Ketika
Tuhan menaruh beban tentang jiwa-jiwa di dalam hati kita, secara manusia itu memang berat dan
mustahil untuk melayani dengan kekuatan dan hikmat manusia, sebab itu adalah pekerjaan Roh. Tetapi
lewat beban yang Tuhan taruh, lewat pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan percayakan buat setiap kita itu
bertujuan supaya kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan lebih lagi.
Seperti yang tertulis dalam Yohanes 15:5 bahwa di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Untuk mengerti hati Tuhan, untuk dimampukan mengerjakan panggilan-Nya dalam hidup kita, kita
harus melekat dengan Pokok Anggur yang benar yaitu Yesus. Dengan jalan menerima beban yang
Tuhan percayakan, kita akan terus mencari Dia, masuk ke kedalaman hati Tuhan sampai sepenuhnya
bergantung pada Tuhan. Semakin sering kita mencari Tuhan, kita akan dibuat mengerti. Tanpa ketaatan
kita tidak akan mengerti apa yang ada di hati Tuhan. Dengan terus mengerjakan yang Tuhan percayakan
dalam ketaatan itu yang akan semakin membentuk kita menjadi serupa dengan Dia. Serupa dalam hal
kasih, kekudusan, karakter, ketaatan dan sifat-sifat Kristus lainnya.
Perenungan:
Ketika Tuhan menaruh sebuah beban di dalam hati kita, janganlah kita menolaknya. Menolak panggilan
Tuhan adalah sebuah penghinaan. Waktu Musa bernegosiasi dengan Tuhan, Tuhan menjadi murka
kepada Musa. Merespon panggilan Tuhan dengan kata “Ya” adalah sebuah kasih karunia bukan saja untuk
mengerjakan kerinduan Tuhan, tetapi juga sebuah panggilan untuk menyelami kedalaman hati-Nya.
Doa:
“Tuhan ajar aku untuk peka mendengar suara-Mu. Ajar aku untuk merespon dengan benar terhadap apa
yang menjadi panggilan-Mu. Aku mau belajar percaya bahwa terhadap semua yang Engkau percayakan,
bahwa Engkau selalu menyediakan jaminan penyertaan, penyediaan dan kemenangan bagiku. Di dalam
Nama Yesus. Amin!” RABU
RABU
(Mona) 22 DESEMBER 2021