Page 28 - Renungan El-Bethel Desember 2021
P. 28

BERTOBAT, MATI SEPERTI BENIH!
                B    E   R   T   O    B   A    T  , M       A   T   I S     E   P   E   R   T    I B     E   N    I H    !



                “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi
                jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”
                Yohanes 12:24


                Bacaan : Yohanes 12:20-36

                            am
                         al
                         alam  bacaan  firman  hari  ini,  Tuhan  Yesus  sedang  memberitahukan  pada  para  murid  tentang

                         bagaimana Ia harus mati dan menebus dosa dunia karena melakukan kehendak Bapa-Nya. Tetapi
                D Dada hal yang penting yang Tuhan Yesus berikan pada para murid, yaitu tentang kematian biji
                gandum, supaya ada kehidupan dan banyak buah yang dihasilkan.


                        Seringkali karena bertambahnya usia dan beberapa keadaan yang berubah (dari single, menikah,
                dan punya anak), membuat saya kadang ingin memiliki hidup yang serba kecukupan, dan sebagainya.
                Membuat saya yang lupa bahwa seharusnya Kristuslah Sumber kepenuhan sejati itu. Ada banyak
                kepentingan dan keinginan yang kadang membuat kita lupa bahwa prinsip “wanting nothing” itulah
                yang membuat kita bisa terus mengiring Kristus dalam keselarasan. Dan di setiap musim yang baru selalu
                dibutuhkan benih yang baru lagi supaya ada kehidupan, entah itu panggilan untuk keluarga, sekolah,
                kampus, kota, bangsa maupun bangsa-bangsa. Harus ada benih yang mau mati sehingga ada kehidupan
                disana!


                        Benih ini bisa berbicara banyak hal, mematikan kedagingan, karakter, dan ego kita sehingga
                hanya kehidupan Kristus yang kita hidupi. Seperti dalam Galatia 2:20 mengatakan, “namun aku hidup,
                tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
                kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku
                dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”


                        Begitu kita memberi hidup untuk Tuhan dan seturut mau-Nya. Ketika IA meletakkan kita dimana,
                kapan, bagaimana kalau kita taat, maka saya percaya akan ada kehidupan yang dihasilkan ditempat itu.
                Karena tidak ada lagi motivasi lain selain menyenangkan Tuhan!
                Kadang itu berat, terlihat seperti kebodohan dimata manusia, seperti kerugian, tapi percayalah saat itu
                kita sedang ditanam Tuhan supaya ada buah dan kehidupan keluar.


                        Selanjutnya, seperti dalam Yohanes 12:25 mengatakan “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
                kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya
                untuk hidup yang kekal.”
                Tuhan sedang berkata tentang jangan cintai nyawa kita, jangan egois dengan memikirkan kepentingan
                kita tetapi berikan tubuh jiwa roh kita untuk Tuhan gunakan sebagai alat-Nya! Jangan mencintai nyawa
                kita di dunia, berikan hidup kita maka kita akan memperoleh hidup kekal!


                        Seberapa sering kita memberikan hidup kita tetapi terkadang masih memintanya kembali di
                waktu-waktu tertentu? Kita tidak lagi mau dipimpin oleh Tuhan, dan biasanya hal ini terjadi ketika kita
                menghadapi situasi yang tertekan, berresiko dan sejenisnya.
                Saya terlalu percaya akan ada kehidupan di tempat-temoat yang kering sulit ketika kita memberi
                kehidupan kita pada Tuhan, ketika ada benih yang mau mati disana!                                                                              MINGGU



                Perenungan:
                                                                                                                                                               MINGGU
                Apakah kita telah memberi hidup sepenuhnya pada Tuhan? Atau justru meminta kembali hidup tersebut?
                Maukah kita menjadi benih yang mati, supaya ada kehidupan di tempat dimana Tuhan mengutus kita?



                Doa:
                “Tuhan ampuni kami jika kami seringkali meminta kembali hidup kami yang sudah kami berikan pada-
                Mu. Kami mau belajar untuk memberi hidup dan menjadi benih yang mati, supaya Tuhan memberikan                                                    26 DESEMBER 2021
                kehidupan dan buah bagi sekolah, kampus, tempat kerja, kota, maupun bangsa kami. Amin.”



                (Priambodo)
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33