Page 3 - PAH 7.3
P. 3
Gambar di samping adalah pelaksanaan suatu upacara penghormatan
terhadap tumbuh-tumbuhan. Di Bali upacara tersebut populer dengan
sebutan tumpek pengatag/wariga/bubuh/uduh. Upacara tersebut sebagai
wujud hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungan.
Di zaman modern seperti sekarang, perlukah kita melaksanakan tradisi
seperti gambar di atas?
Pelaksanaan upacara penghormatan kepada tumbuh-tumbuhan masih
sangat penting dan perlu dilaksanakan. Upacara tersebut merupakan
perwujudan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam
lingkungan. Menjalin hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam
lingkungan merupakan salah satu unsur dari tri hita karana. Unsur lainnya
yang merupakan bagian tri hita karana adalah interaksi atau hubungan
yang harmonis antara manusia dengan Hyang Widhi Wasa, dan interaksi
(hubungan) yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia itu
sendiri.
Mari Belajar
Tri hita karana dapat diuraikan menjadi tiga kata yaitu dari kata tri, hita, dan
karana. Kata tri artinya tiga, hita artinya bahagia, dan karana mengandung
makna penyebab. Jadi tri hita karana berarti tiga penyebab kebahagiaan/
kesejahteraan.
Perhatikan sloka dalam kitab Bhagavadgita, III. 14 berikut.
“Ann̄d bhavanti bhūt̄ni
Parjanȳd annasambhavah
Yajñah bhavati parjanyo
Yajñah karma samudhavah”
Terjemahan:
Karena makanan, makhluk bisa hidup
Karena hujan, makanan tumbuh
Bab 3 Tri Hita Karana | 57