Page 21 - 03.03 Modul Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar
P. 21

sebagaimana  sumber  berita.  Selain  itu,  wartawan  atau  jurnalis
                        hendaknya tidak memanfaatkan statusnya untuk kepentingan pribadi,
                        tidak menerima gratifikasi, dan menghindari konflik kepentingan.

                     p.  Mengatur Hak Jawab dan Hak Koreksi
                        Kode  etik  jurnalistik  berfungsi  untuk  mengatur  hak  jawab  dan  hak
                        koreksi. Jika wartawan atau jurnalis menulis berita yang tidak akurat
                        atau  salah  maka  harus  segera  mencabut,  meralat,  dan  memperbaiki
                        berita tersebut disertai dengan permintaan maaf kepada khalayak.

                     q.  Membatasi atau Meminimalisir Kerusakan
                        Jurnalisme yang etis hendaknya memperlakukan narasumber, subyek,

                        kolega,  dan  anggota  masyarakat  sebagai  manusia  yang  berhak
                        memperoleh  penghormatan  atau  rasa  hormat.  Karena  itu,  wartawan
                        atau  jurnalis  hendaknya  menyeimbangkan  kebutuhan  informasi
                        masyarakat  guna melawan  perasaan  tidak nyaman  atau  hal-hal  yang
                        berpotensi merusak.

                  5.  Azas Kode Etik Jurnalistik
                     a.  Asas Demokratis
                        Demokratis  berarti  berita  harus  disiarkan  secara  berimbang  dan
                        independen, selain itu, Pers wajib melayani hak jawab dan hak koreksi,
                        dan pers harus mengutamakan kepentingan publik.
                        Asas demokratis ini juga tercermin dari pasal 11 yang mengharuskan,

                        Wartawan  Indonesia  melayani  hak  jawab  dan  hak  koreksi  secara
                        proposional. Sebab, dengan adanya hak jawab dan hak koreksi ini, pers
                        tidak boleh menzalimi pihak manapun. Semua pihak yang terlibat harus
                        diberikan   kesempatan     untuk    menyatakan     pandangan     dan
                        pendapatnya, tentu secara proposional.

                     b.  Asas Profesionalitas
                        Secara sederhana, pengertian asas ini adalah wartawan Indonesia harus
                        menguasai  profesinya,  baik  dari  segi  teknis  maupun  filosofinya.
                        Misalnya Pers  harus  membuat,  menyiarkan, dan  menghasilkan  berita
                        yang  akurat  dan  faktual.  Dengan  demikian,  wartawan  indonesia
                        terampil secara teknis, bersikap sesuai norma yang berlaku, dan paham
                        terhadap nilai-nilai filosofi profesinya.
                        Hal  lain  yang  ditekankan  kepada  wartawan  dan  pers  dalam  asas  ini
                        adalah  harus  menunjukkan  identitas  kepada  narasumber,  dilarang


                                                                                           14
                  Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26