Page 48 - 03.03 Modul Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar
P. 48
BAB
6
ATAU PENYUNTINGAN NASKAH
EDITING
A. Indikator Keberhasilan
Peserta pelatihan dapat melakukan editing atau penyuntingan naskah;
B. Pengertian
Kata dasar sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (kata
kerja/verba), penyunting (kata benda/nomina) dan penyuntingan (kata
benda/nomina) (Alwi, dkk, 2001:1106). Kata menyunting berarti (1)
menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan
segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan
struktur kalimat); mengedit , yaitu pekerjaan menyunting naskah yang
betul-betul menjadi naskah yang siap untuk dicetak memerlukan
keterampilan khusus; (2) merencanakan dan mengarahkan penerbitan
(surat kabar, majalah); (3) menyusun atau merakit (film, pita rekaman)
dengan cara memotong-motong dan memasang kembali.
Penyunting merupakan (1) orang yang bertugas menyiapkan naskah siap
cetak; (2) orang yang bertugas merencanakan dan mengarahkan
penerbitan media (massa) cetak; (3) orang yang bertugas menyusun dan
merakit film atau pita rekaman. Beberapa contoh penggunaan kata
penyunting adalah berikut ini. Penyunting bahasa berarti penyunting yang
menyempurnakan naskah dari segi bahasa (ejaan, diksi, dan struktur bahasa);
pengedit bahasa; editor bahasa.
Penyunting pengelola berarti penyunting yang mempunyai tugas dan
wewenang mengelola dan melaksanakan kegiatan penyuntingan atau
penyiapan naskah siap cetak atau penyusunan dan perakitan film, pita
rekaman atau perencanaan dan penerbitan media massa cetak.
Penyunting penyelia berarti orang (pemimpin) yang bertugas mengawasi
pelaksanaan kegiatan penyuntingan.Kata penyuntingan berarti proses, cara,
perbuatan menyunting atau sunting-menyunting. (Sunting-menyunting
berarti perbuatan atau pekerjaan menyunting). Penyuntingan merupakan
proses membaca, mencermati, memperbaiki naskah yang telah dikirim
41
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar