Page 33 - buku saku farah salsabila
P. 33
BAB 10
PENGUKURAN NILAI TAMBAH PENDIDIKAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk kualitas individu dan
masyarakat. Namun, hanya sekadar mendapatkan pendidikan formal tidak cukup; kualitas dan
dampak pendidikan yang diberikan harus mampu memberikan nilai tambah bagi siswa. Nilai
tambah ini mencakup peningkatan kemampuan akademis, keterampilan hidup, hingga
pengembangan karakter. Pengukuran nilai tambah pendidikan menjadi salah satu pendekatan
untuk menilai sejauh mana lembaga pendidikan berkontribusi terhadap perkembangan siswa,
baik dari sisi kognitif maupun non-kognitif.
10.1 Definisi Nilai Tambah dalam Pendidikan
Nilai tambah dalam pendidikan dapat didefinisikan sebagai peningkatan yang terjadi pada
individu sebagai hasil dari proses pendidikan, baik dalam: Kemampuan Kognitif: Pengetahuan,
kemampuan berpikir kritis, analisis, dan pemecahan masalah Kemampuan Non-Kognitif: Sikap,
karakter, etika kerja, dan keterampilan interpersonal. Secara statistik, nilai tambah diukur dari
perbedaan hasil akhir siswa dibandingkan dengan hasil yang diharapkan atau prediksi
berdasarkan kondisi awal mereka.
10.2 Tujuan Pengukuran Nilai Tambah
Pengukuran nilai tambah memiliki beberapa tujuan yaitu:
Menilai efektivitas guru, kurikulum, dan metode pengajaran.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung atau menghambat pembelajaran.
Membantu sekolah dan pembuat kebijakan untuk membuat program perbaikan
pendidikan yang tepat sasaran.
Memberikan umpan balik yang berharga kepada guru dan siswa.
10.3 Metode Pengukuran Nilai Tambah
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengukur nilai tambah pendidikan:
a. Value-Added Model (VAM)
Model ini menggunakan data statistik untuk mengevaluasi perubahan nilai siswa dari
waktu ke waktu.
Langkah-langkah:
Mengukur skor awal siswa (pre-test).
Memperkirakan skor yang diharapkan (prediksi).
Mengukur skor akhir siswa (post-test).
Menghitung perbedaan antara skor aktual dan prediksi
b. Metode Pertumbuhan Individu
27