Page 20 - E-Modul Korosi- A. Muthmainnah
P. 20
Korosi ini terjadi karena dua logam yang memiliki potensial elektrokimia berbeda
berada berdekatan. Hal ini akan mengakibatkan logam yang lebih anodik terkorvisi dan
sebaliknya yang lebih katodik terlindungi. Urutan Jayam pada deret clektrokimia
menentukan kemungkinan oksidasi atau redukai yang dialami logam. Deret clektrokimia
ditunjukkan pada tabel 2.1. Deret ini nilai potensial kowi untuk berbagai logam pauluan yang
berguna dalam kchidupan Kercaktifan dari logam untuk mengalami korosi, dapat dilihat dari
derct elektrokunia pada tabel 2.1
Korost galvanik disebut juga sebagai korost logam tak sejenis atau kore si dus logam
Korosini terjadi jika 2 buah logam atau logam paduan yang berbeda dalam sua lingkungan
yang sama sahne berhubungan. Hal ini terjadi karena dihasilkan suatu beda potensial
diantara logam tesebut. Prinsip korosi galvanik sama dengan prinsip clektrokimia yaitu
terdapat elektroda (katoda dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berfungsi
sebagai anoda adalah logam yang sebelum dihubungkan bersifat lebih aktif atau mempunyai
potensial korosi lebih negatif. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi atau reaksi pelarutan
sedangkan pada karoda terjadi reaksi reduksi logam atau tidak terjadi reaksi apa-apa dengan
cara proteksi katodik.
Beda potensial biasanya ada pada dua logam yang berbeda ketika keduanya
direndam di sebuah cairan korosif atau konduktif. Jika logam logam ini dikontakkan (atau
dihubungkan secara elektrik), beda potensial ini membuat aliran elektron diantara kedua
logam tersebut. Korosi dari logam yang kurang tahan korosi biasanya meningkat dan
menyerang dari logam yang lebih tahan terhadap korosi menurun, dibandingkan dengan
perilaku dari logam ini ketika tidak ada kontak. Logam yang kurang tahan korosi akan
menjadi anodik dan yang lebih tahan akan menjadi katodik. Biasanya katoda atau logam
katodik sangat sedikit berkarat atau tidak sama sekali pada jenis pasangan ini. Karena arus
listrik dan logam logam yang berbeda terlibat, bentuk ini disebut galvanis, atau korosi dua
logam, Itu adalah elektrokimin korosi, tutapi kita akan membatasi masalah galvanis untuk
pengaruh dari logam yang berbeda dengan tujuan untuk kejelasan.
Faktor pendorong untuk aliran dan Korosi adalah potensial yang dikembangkan
antara dua logam. Schingga baterai dengan sel kering merupakan contoh yang bagus untuk
aplikasi ini. Elektroda karbon bertindak sebagai logam yang tahan korosi atau katoda dan
seng sebagai anoda dimana seng akan mengarat. Sedangkan elektrolit basah diantara dua