Page 38 - Buku Pendidikan Karakter Unmul_Basir
P. 38
25
banyak lagi ciri karakter positip, seperti mengenali diri sendiri,
percaya diri, bersemangat, persisten, memiliki daya tahan, imajinatif,
kreatif, visioner dan fokus, sikap inventif, keberanian dan kesediaan
mengambil resiko, loyalitas, rela memaafkan, mau dan dapat
bekerjasama, sadar akan hidup berkomunitas, menjaga
keselamatan, kebersihan, dan pelestarian, menjaga kesehatan fisik,
mental, dan emosional, menjaga hubungan dengan keluarga, teman,
serta sikap-sikap positip lainnya.
Karakter berbeda dengan karisma, karena karisma
merupakan bakat atau kemampuan dari pemberian Tuhan atau Sang
Pencipta kepada seseorang. Karisma yang ada dan melekat pada
seseorang tidak dapat diubah, sedangkan karakter dapat diubah,
dibentuk, dan dikembangkan. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa
dalam mengubah karakter, memerlukan proses internalisasi jangka
panjang.
Menurut Ary Ginanjar, pembentukan karakter memerlukan
suatu latihan yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga
menjadi suatu kebiasaan dan kemudian berubah menjadi suatu
karakter yang diharapkan. Apabila karakter positip baru itu telah
tercipta, maka otomatis kebiasaan lama akan hilang dengan
sendirinya. Selanjutnya Ary Ginanjar, mengemukakan bahwa begitu
banyak pemahaman tentang teori pembangunan karakter, dan buku-
buku pembangunan karakter, manajemen diri, dan penuntung
sukses, tetapi jarang sekali diantara buku tersebut memiliki pola
pelatihan intensif yang berkesinambungan sehingga begitu banyak
pula yang sudah dilupakan atau dihafal hanya sebatas teori dan tidak
dipraktekkan sama sekali. Melatih kebiasaan kognitif atau
pengetahuan dan keterampilan umumnya lebih mudah dibandingkan
melatih untuk pembentukan karakter. Melatih orang untuk