Page 6 - Buku Pendidikan Karakter Unmul_Basir
P. 6

iii




                  pendidikan,  baik  pendidikan  menengah  maupun  pendidikan  tinggi,
                  pendidikan  karakter  tidak  mendapatkan  porsi  dan  perhatian  yang
                  semestinya.  Di  mana-mana,  hanya  prestasi  pengetahuan  dan
                  keterampilan  saja,  yang  selalu  dibanggakan  dan  diupayakan.
                  Instrumen  penilaian  yang  dikembangkan  di  pendidikan,  cenderung
                  hanya  mengukur  kompetensi  kognitif  saja.  Pengamatan  terhadap
                  sikap dan perilaku anak sehari-hari, sangat jarang digunakan untuk
                  menentukan kelulusan. Sikap mayarakat dan para orangtua, hanya
                  bangga jika mendengar dan menyaksikan anaknya pintar atau nilai di
                  rapornya  tinggi.  Mereka  jarang  sekali  menanyakan  dan  ingin
                  mengetahui  :  Apakah  anaknya  di  sekolah  jujur  dan  bertanggung
                  jawab.  Apakah  anaknya  di  kampus  sudah  dididik  untuk  peduli,
                  persisten dan dapat bekerjasama dalam tim. Pada paragraf ini, kami
                  ingin mengutip dan mengungkapkan suatu hasil penelitian di Harvard
                  University  dalam  Ali  Ibrahim  Akbar  (2000),  bahwa  kesuksesan
                  seseorang  tidak  ditentukan  semata-mata  oleh  pengetahuan  dan
                  keterampilan teknis saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri
                  (Intrapersonal Skill) dan kemampuan  mengelola hubungan dengan
                  orang  lain  (Interpersonal  Skills).  Penelitian  ini  mengungkapkan
                  bahwa,  kesuksesan  ditentukan  hanya  sekitar  20  persen  oleh
                  pengetahuan  dan  keterampilan  teknis  dan  sisanya  80  persen  oleh
                  soft skill.
                      Terdapat  dua  persoalan  bangsa,  yang  kini  mendesak  harus
                  diselesaikan,  dan  sangat  menanti  peranan  dunia  pendidikan,  yaitu
                  merosotnya  daya  saing  SDM  dan  prilaku-karakter  bangsa  yang
                  memprihatinkan. Di lingkungan regional, daya saing SDM Indonesia
                  berada pada urutan paling rendah, dibandingkan dengan Singapura,
                  Malaysia,  Thailand,  dan  Philipina.  Begitu  pula  fenomena  tentang
                  perilaku-perilaku tidak terpuji dari bangsa ini, yang sering kita baca di
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11