Page 7 - Buku Pendidikan Karakter Unmul_Basir
P. 7
iv
media cetak dan kita saksikan di media eletronik. Jawaban dari
kedua persoalan tersebut, menuju kepada perlunya pembenahan
pendidikan karakter, terutama pada setiap lembaga pendidikan
menengah dan tinggi. Lembaga pendidikan dalam menunjukkan
perannya, harus membekali lulusan dengan kecerdasan holistik.
Lembaga pendidikan harus membekali lulusan agar tidak hanya
cerdas intelektual, tetapi dibarengi dengan karakter positip, dan
kemampuan interpersonal. Lembaga pendidikan harus membekali
lulusan dengan “ Karakter Manusia Bersumber Daya “
Di dalam buku ini, dipaparkan berbagai petikan kegiatan-
kegiatan untuk membekali mahasiswa dengan karakter positip.
Meskipun cara yang digunakan belum tentu sudah sempurna dan
paling efektif, akan tetapi berbagai bagian dari kegiatan yang
ditampilkan, dapat dijadikan contoh awal atau landasan awal, untuk
menyempurnakan gagasan yang mungkin dapat lebih efektif. Model
pendidikan karakter di Unmul menggunakan dua jalur
pengembangan, yaitu melalui proses perkuliahan dan melalui
kegiatan kemahasiswaan. Pengembangan karakter melalui
perkuliahan, menerapkan pola dampak pengiring dalam proses
pengelolaan kelas. Sedangkan pada kegiatan kemahasiswaan,
dikembangkan berbagai kegiatan-kegiatan mandiri mahasiswa, yang
dapat membangun nilai-nilai karakter positip. Pelaksanaan
pendidikan karakter atas dua jalur pengembangan tersebut. disajikan
dan ditempatkan pada bagian khusus di dalam buku ini. Pada
bagian yang sama, dikemukakan 2 pengalaman terpetik (best
practices) pendidikan karakter di Unmul, yaitu pendirian Pusat Studi
Islam Mahasiswa (Pusdima) Unmul dan kegiatan Asah Terampil
Matematika oleh Program Studi Pendidikan Matematika.