Page 12 - EMODULE ARTHROPODA MUSUH ALAMI
P. 12

4







           SEJARAH PENGENDALIAN HAYATI DI INDONESIA



            Secara professional pengendalian hayati di Indonesia sudah



        dimulai pada awal abad ke-20. Kegiatan ini dibagi dalam 3


        golongan berdasarkan tempat asal parasitoid dan predator yang


        digunakan yaitu : (1) pemanfaatan parasitoid dan predator lokal.



        (2) pemanfaatan parasitoid dan predator dari negara lain



        (Gazali,         2015).        Sebagai          contoh         untuk        ketiga        golongan


        pemanfaatan musuh alami adalah berurut-turut (1) penggunaan


        karawai parasit Encarsia flavo-seuteilum dalam pengendalian



        hama putih, Ceratovacuna lanigera, pada tanaman tebu, (2)



        penggunaan serangga parasitoid, kumbang Coccinelid dari Jawa


        untuk mengendalikan kutu daun kelapa Aspidiotus destructor


        Sign di Sulawesi, Sangi dan Bali, (3) impor Trichorgramma



        minute dari Amerika Serikat tahun 1910 untuk mengendalikan



        ulat daun tembakaui Heliothis assulta di Sumatra Utara; impor


        Diadegma (Angilia) spp, dari negeri Belanda dan Selandia Baru


        untuk mengendalikan hama kubis di Jawa dan Sumatra (Gazali,



        2015)
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17