Page 7 - Modul Sosiologi_Neat
P. 7
norma, adat istiadat, dan sejenisnya. Aturan sosial tersebut mengatur
kebutuhan masyarakat dan telah terinternalisasi dalam kehidupan manusia.
Sebagai contoh, kebutuhan masyarakat Bali untuk mengelola pengairan bagi
pertanian melahirkan Subak, yaitu sebuah aturan adat tentang pengaturan
pengelolaan air bagi masyarakat petani. Sedangkan kebutuhan masyarakat
atas pendidikan menumbuhkan lembaga pendidikan seperti play group, TPQ,
sekolah dasar dan seterusnya, pesantren, serta berbagai macam ragam
institusi pendidikan di berbagai sektor keilmuan.
Contoh aktual adalah ketika masyarakat Indonesia membutuhkan adanya
suatu pihak yang mampu memberantas korupsi, namun bukan lembaga
penegak hukum yang telah ada (polisi, jaksa dan hakim). Hal ini terjadi
karena masyarakat Indonesia kurang mempercayai lembaga yang ada, maka
dengan berbagai usaha, terbentuklah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK sebagai badan yang dilengkapi dengan dasar pendirian serta berbagai
aturan yang mengikat ke dalam dan ke luar, diminta untuk bertindak
memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam beberapa kasus, jika suatu lembaga terbentuk dari suatu
keputusan pihak internal suatu kelompok sosial, umumnya lembaga itu tidak
akan berfungsi secara baik. Bahkan menurut pengalaman banyak lembaga
yang akhirnya hanya memiliki papan nama namun tidak ada anggota
masyarakat yang mau menganggap aturan atau norma yang ditetapkan oleh
lembaga tersebut. Sebagai contoh, lembaga Koperasi Unit Desa (KUD). Pada
masa Orde Baru, KUD dibentuk di sebagian besar desa di Indonesia. Namun
kenyataannya banyak yang akhirnya tutup dan tidak aktif berbisnis. Berbagai
hal menjadi faktor tutupnya KUD yang pada dasarnya memiliki tujuan yang
baik dan bermanfaat bagi para petani di desa-desa. Faktor penghambat
berkembangnya KUD yang paling menonjol adalah petani tidak merasa
membutuhkan lembaga ini. Sehingga jika muncul masalah atau adanya
pilihan lain untuk menyelesaikan masalah mereka, KUD akan ditinggalkan.
5