Page 9 - Modul Sosiologi_Neat
P. 9
mewakili kelompok buruh, pekerja kasar atau berbagai sebutan lain, yang
mengarah kepada jenis pelaksana pekerjaan operasional, dan sedikit aspek
intelektualitasnya. Jenis pekerjaan ini lebih pada kekuatan serta sedikit
keahlian. Kelas bawah di tiap masyarakat bisa sama namun bisa juga
berbeda, karena pada dasarnya tiap masyarakat bisa berbeda dalam jenis
pekerjaan dominan. Misalnya dalam masyarakat agraris, kelas bawahnya
berisi para pekerja perkebunan, buruh tani, petani penggarap dan sejenisnya.
Sementara itu, di masyarakat industri, kelas bawahnya berisi buruh,
karyawan lepas, dan tenaga angkut, dan sebagainya.
Kelas sosial dengan strata sosial tertentu kadangkala terbentuk secara
alami, namun, ada juga yang dibentuk berdasarkan hukum. Strata sosial yang
terbentuk secara alami biasanya didasarkan pada kepandaian, tingkatan umur,
kekerabatan dan harta. Sementara itu, strata sosial yang dibentuk berdasarkan
hukum karena memiliki tujuan tertentu, misalnya adalah pemimpin dan
anggota, penguasa daerah tertentu yang dipilih pusat pemerintahan dan
sejenisnya.
D. MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial (social mobility) adalah pergerakan dari kelas sosial
tertentu ke kelas sosial yang lain yang dialami oleh individu atau kelompok.
Pergerakan tersebut bisa berwujud kenaikan (social climbing) atau penurunan
kelas sosial (social sinking), dan ada juga gerakan horisontal. Ketiga jenis
mobilitas sosial tersebut dapat dialami oleh siapa pun dan kapan pun
tergantung dengan bagaimana seseorang menempatkan diri dan menunjukkan
prestasi di lingkungannya dan sebaliknya bagaimana lingkungannya
memberikan penghargaan atau sangsi atas apa yang telah dilakukannya pada
lingkungannya tersebut.
Sebagai contoh: Arman seorang anak petani yang memiliki minat yang
tinggi pada dunia pendidikan. Sejak kecil dia bercita-cita untuk menjadi
dokter, karena pengalamannya kehilangan kakaknya yang tidak menderita
kelainan jantung. Arman menempuh pendidikan dengan prestasi gemilang
dan selalu mendapat beasiswa untuk tiap jenjang pendidikan. Pada akhirnya
Arman berhasil menamatkan kuliah dari Fakultas Kedokteran salah satu
universitas ternama di Jawa dan menjalani proses selanjutnya untuk menjadi
dokter umum. Setelah beberapa waktu, Arman berhasil mendapatkan
beasiswa untuk belajar ilmu kedokteran di bidang jantung di Jerman.
7