Page 8 - Microsoft Word - 0e40-7bf8-cb70-d3dd
P. 8
BAB 1
JURNAL PENYESUAIAN
Deskripsi Materi
1. PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang berfungsi untuk mengubah nilai akun, sehingga neraca saldo
memperlihatkan saldo yang sebenarnya dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan.
Jurnal penyesuaian dibuat untuk:
1. Menetapkan akun-akun pendapatan dan beban secara mutakhir guna penyusunan laporan
keuangan.
2. Untuk memperoleh pencocokan yang tepat antara pendapatan dan beban guna penentuan laba
bersih pada periode berjalan.
3. Menetapkan laporan yang akurat atas aset, liabilitas dan ekuitas yang ada pada akhir periode.
2. MENGAPA JURNAL PENYESUAIAN DIPERLUKAN
Semua ilmu pengetahuan, termasuk akuntansi mendasarkan diri pada prinsip – prinsip yang diyakini
memberi manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Tiga contoh prinsip yang berlaku di
akuntansi (PABU) adalah:
a. Pencatatan berbasis akrual
b. Penandingan biaya dengan pendapatan
c. Analisis manfaat dan biaya
Selama periode berjalan, pencatatan akuntansi dimungkinkan belum sepenuhnya mengikuti ketentuan
yang sesuai PABU. Oleh karena itu perusahaan dituntut melakukan pencatatan penyesuaian yang
lazimnya dilakukan pada akhir periode. Dengan demikian, pencatatan penyesuaian (Adjusting entries)
dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan informasi yang sesungguhnya terjadi. Interpretasi
“sesungguhnya” di sini adalah “sesungguhnya menurut PABU”.
Alasan kedua perlunya pencatatan penyesuaian adalah karena terjadinya kesalahan pencatatan selama
periode berjalan. Pada dasarnya, kesalahan pencatatan yang diketahui selama periode berjalan akan
dikoreksi sesegera mungkin. Pada akhir periode perusahaan lazimnya melakukan pengecekan atas
kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi selama periode berjalan. Jika terdeteksi adanya kesalahan
pencatatan maka perusahaan akan melakukan pencatatan pengoreksi terhadap kesalahan tersebut.
Pencatatan pengoreksi yang dilakukan pada akhir periode lazimnya dilakukan bersamaan dengan
pencatatan penyesuaian sehingga pencatatan penyesuaian sering diidentikkan dengan pencatatan yang
dibuat untuk mengikuti PABU, dan sekaligus untuk mengoreksi atas kesalahan pencatatan yang
dilakukan selama periode berjalan.
Berikut diuraikan sekilas tentang tiga PABU yang lazimnya menyebabkan pencatatan penyesuaian harus
dilakukan: