Page 152 - FIKIH MA KELAS XI
P. 152
D. PRINSIP KAFÁAH DALAM PERNIKAHAN
1. Pengertian kafaah
Kafáah atau kufu artinya kesamaan, kecocokan dan kesetaraan. Dalam konteks
pernikahan berarti adanya kesamaan atau kesetaraan antara calon suami dan calon istri
dari segi (keturunan), status sosial (jabatan, pangkat) agama (akhlak) dan harta
kekayaan.
2. Hukum Kafaah
Kafa’ah adalah hak perempuan dari walinya. Jika seseorang perempuan rela
menikah dengan seorang laki-laki yang tidak sekufu, tetapi walinya tidak rela maka
walinya berhak mengajukan gugatan fasakh (batal). Demikian pula sebaliknya, apabila
gadis shalihah dinikahkan oleh walinya dengan laki-laki yang tidak sekufu dengannya,
ia berhak mengajukan gugatan fasakh. Kafaah adalah hak bagi seseorang. Karena itu
jika yang berhak rela tanpa adanya kafaah, pernikahan dapat diteruskan.
Beberapa pendapat tentang hal-hal yang dapat diperhitungkan dalam kafaah, yaitu:
a. Sebagian ulama mengutamakan bahwa kafaah itu diukur dengan nasab
(keturunan), kemerdekaan, ketataan, agama, pangkat pekerjaan/profesi dan
kekayaan.
b. Pendapat lain mengatakan bahwa kafaah itu diukur dengan ketataan
menjalankan agama. Laki-laki yang tidak patuh menjalankan agama tidak
sekufu dengan perempuan yang patuh menjalankan agamanya. Laki-laki yang
akhlaknya buruk tidak sekufu dengan perempuan yang akhlaknya mulia
begitupun sebaliknya.
1) Kufu ditinjau dari segi agama. Firman Allah Swt :
َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ ََ َ
َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ول اعجبتكم ولو مشركة من خير مؤمنة ولمة َيؤمن حتى لامشركت تنكحوا ول َ
َ
َ
َ َ َ ََ َ َ َ َ
َ
َ َ َ َ َََ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ
َََ ََ ولعبد مؤمنخير من مشرك ولواعجبكم تنكحوالامشركينحتىيؤمنوا
َ َ َ َ َ َ َ
َ َ
Artinya: "Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka
beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada
perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan
orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka