Page 159 - FIKIH MA KELAS XI
P. 159

Arinya: “Dari ‘Aisah ra. ia berkata: “Rasulullah Saw bersabda, siapapun perempuan
                  yang  menikah  dengan  tidak  seijin  walinya  maka  batal  pernikahannya,  maka  batal
                  pernikahannya,  maka  batal  ernikahannya,  dan  jika  ia  telah  disetubuhi,  maka  bagi
                        perempuan  itu  berhak  menerima  mas  kawin  lantaran  ia  telah  menghalalkan
                     kemaluannya, dan jika terdapat pertengkaran antara wali-wali, maka sultanlah yang
                                 menjadi wali bagi yang tidak mempunyai wali.” (HR. Imam yang empat)

                                                                                    1. Wali Nikah

                               Pengertian Wali                                                           a.

                  Seluruh Madzab sepakat bahwa wali dalam pernikahan adalah wali

                  perempuan yang melakukan akad nikah dengan pengantin laki-laki yang

                                                           menjadi pilihan wanita tersebut.


                                b.   Kedudukan Wali


                               Sabda Rasulullah Saw :
                                                   َ           َ               َ            َ           َ
                                                َ   َ   َ          َ        َ        َ          َ             َ   َ                َ
                                  َ                       َ        َ              َ                         َ


                                            َ   َ

                                                                    و
                                                                  َ   َ
                                                            َ   َ

                                     َ    ،اهسفن ةأرملا  ج زتل       و ،ةأرملا ةأرم و لا  ج زتلَ  :ملسو   هيلع      هللا ىلص   هللا  وسر لاق             ل          َ   َ
                                                       َ     «                  َ                  َ

                                                                                          َ    َ   َ        َ   َ        َ            َ   َ
                                                                                َ   َ        َ        َ            َ   َ
                                                                         »           اهسفن  جوزت يتلا يه ةينازلا نإف
                                                                                           َ             َ          َ            َ
                  Artinya:“Janganlah  seorang  perempuan  menikahkan  perempuan  lain,  dan
                    jangan pula ia menikahkan dirinya sendiri. Karena perempuan zina ia yang
                                                 menikahkan untuk dirinya." (HR. Ibnu Majah)

                  hadis lain Rasulullah Saw.    Senada dengan riwayat di atas, dalam

                                                                               bersabda:

                                                                َ        َ        َ         َ        َ

                                                                                            َ
                                                                           َ   َ
                                                                                     َ

                                                                                  َ


                                                                       َ
                                                                َ             .لدع يدهاشو دشرم يلوب ل إ  حاكن ل   َ : لاق سابع نبا نع         َ   َ        َ        َ

                                                                       َ           َ         َ    َ        َ                   َ     َ
                  Artinya : “Tidaklah sah pernikahan kecuali dengan wali yang dewasa dan dua
                                          orang saksi adil”. (HR. Al-Syafi'i dalam Musnadnya)

                               Syarat-syarat wali :                                                      c.

                                    1)     Merdeka (mempunyai kekuasaan)
                                    2)                          Berakal
                                    3)                            Baligh
                                    4)                             Islam
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164