Page 13 - Editorial Business Magazine in Dark Green Green White Modern Modular Style
P. 13
Secara umum kekecewaan kelompok Masyumi
kepada rezim Soeharto ini dan tekanan-
tekanan yang mereka rasakan membuat M.
Natsir mulai merubah perjuangan politiknya
melalui jalur dakwah. Untuk tetap
mempertahankan semangat dan perjuangan
politik Islam, para mantan aktifis Masyumi pada
tangal 9 Mei 1967 mendirikan yang bernama
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). M.
Natsir dan Anwar Haryono kemudian terlibat
aktif mengembangkan organisasi dakwah yang
bermarkas di Kramat Raya Jakarta ini. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Sejak berdiri, terutama pada dekade 1970-an Mintaredja menjelaskan hubungan antara
dan 1980-an, DDII terus melakukan kritik Islam dan Pancasila bisa dipahami karena
kepada pemerintah dan sambil membangun dalam sejarah Nabi Muhammad tidak pernah
basis dakwah di masyarakat. Gerakan dakwah dikenal istilah negara Islam. Kewajiban umat
yang dimotori oleh DDII ini pada akhirnya Islam menurutnya adalah berjuang
mempengaruhi perkembangan dakwah di menciptakan masyarakat Islam yang benar,
kampus-kampus umum sejak pertengahan dan itu berbeda dengan perjuangan
tahun 1980-an. Seorang aktifis muda DDII yang mendirikan negara Islam. Suatu masyarakat
juga ketua bidang dakwah PB HMI, Imaduddin Islam itu bisa terwujud tanpa menimbulkan
Abdurahim, membangun basis dakwah di disintegritas negara bangsa, karena masalah
kampus dan mendirikan Lembaga Mujahid politik adalah persoalan duniawi maka
Dakwah (LDK). Sejak itu gelombang dakwah di menurut Mintaredja maka pendekatan politik
kampus-kampus terus mengalami dalam Islam harus didudukkan pada
perkembangan pesat. hakekatnya yang bersifat duniawi itu.
Imaduddin Abdurahim Mintaredja
10