Page 25 - Editorial Business Magazine in Dark Green Green White Modern Modular Style
P. 25
Peran Mohammad Natsir
dalam Bidang Politik
Tahun 1938 Natsir mulai aktif berpolitik dengan bergabung dalam Partai
Islam Indonesia (PII)
Tahun 1940- Dilantik menjadi ketua PII Bandung
1942
Pada masa Aktif di Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang dibentuk
pemerintahan pada 5 September 1942. MIAI ini dikemudian hari berganti
nama menjadi Majlis Syura Muslimin Indonesia atau
Jepang Masyumi
Tahun 1942- Menjadi Kepala Bagian Pendidikan Kotamadya Bandung
1945
25 November Menjadi ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia
1945 Pusat (BPKNIP)
Ditunjuk menjadi Menteri Penerangan Indonesia pertama
3 Januari 1946
dan menjabat hingga tahun 1949
Natsir mengumumkan Mosi Integral Natsir yang berhasil
Tahun 1950 menyatukan kembali Republik Indonesia menjadi negara
kesatuan, yang sebelumnya sempat berbentuk federal.
Presiden Soekarno menunjuk Natsir menjadi Perdana
Tahun 1950- Menteri. Saat itu Natsir juga sedang memimpin partai politik
1951
terbesar di Indonesia, yakni Masyumi.
Jabatan sebagai perdana menteri ditinggalkan Natsir
karena adanya perbedaan pandangan yang tajam dengan
Ir. Soekarno. Akibat perbedaan itu, Natsir sempat
dijebloskan ke penjara karena dituding terlibat dalam
pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI).
Natsir dibebaskan dari penjara pada saat Orde Baru
Tahun 1966
berkuasa
22