Page 5 - Editorial Business Magazine in Dark Green Green White Modern Modular Style
P. 5

Dalam sistem presidensil di bawah pemerintahan

        Sukarno,  kelompok  Islam  hanya  di  wakili  oleh
        dua  menteri  yaitu  Abikusno  Tjokroaminoto  dan
        Wahid      Hasjim.     Sutan    Sjahrir    (Sosialis)
        mengusulkan  kepada  KNIP  dan  Presiden

        Sukarno  untuk  menerapkan  istem  parlementer.
        Usulan  itu  disetujui  dan  diumumkanlah  kabinet
        baru di bawah Sjahrir sejak 14 November 1945.
        Dalam  kabinet  ini  hanya  ada  satu  wakil  Islam

        yaitu  HM  Rasyidi  dan  pada  tanggal  3  Januari           Abikusno Tjokroaminoto
        1946  Mohammad  Natsir  diangkat  menjadi
        menteri  penerangan.  Masyumi  melalui  Natsir
        terus menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap

        perubahan  menjadi  sistem  parlementer  karena
        dianggap melanggar Undang-Undang Dasar





                                                                                     Wahid Hasjim
        Terhadap  kabinet  Sjahrir  pihak  Masyumi
        menuntut  agar  dilakukan  perombakan  dengan

        mendasarkan pada koalisi di antara partai-partai
        yang  ada.  Usulan  Masyumi  ini  disetujui  oleh
        anggota  KNIP  yang  lain  dan  didukung  oleh
        partai-partai    yang      ada.    Sukarno      pun

        menanggapinya  dengan  membubarkan  kabinet
        Sjahrir  dan  membentuk  kabinet  baru.  Dalam
        kabinet baru ini Sjahrir ditunjuk kembali sebagai
        formatir  untuk  menyusun  kabinet.  Pada  tanggal

        12  Maret  1946  Sjahrir  mengumumkan  formasi
        kabinet II dengan memasukkan nama-nama dari                     M. Natsir              Arudji Kartawinata
        partai-partai  yang  ada.  Empat  kader  Masyumi
        yaitu  M.  Natsir,  Arudji  Kartawinata,  Sjafruddin

        Prawiranegara      dan    HM     Rasyidi.    Namun
        penunjukkan       nama-nama       yang     mewakili
        Masyumi  di  kabinet  dianggap  tidak  sepenuhnya
        mewakili  partai  karena  kabinet  yang  dibentuk

        hanya  kabinet  nasional  dan  bukan  kabinet
        koalisi.                                               Sjafruddin Prawiranegara             HM Rasyidi


                                                                                                                   2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10