Page 6 - Editorial Business Magazine in Dark Green Green White Modern Modular Style
P. 6

Masyumi  bersama-sama  Persatuan  Perjuangan
      terus  melakukan  kritik  terhadap  kabinet  Sjahrir

      dan  menuntut  perubahan  kabinet.  Sjahrir  yang
      berasal    dari    kelompok      Sosialis   ternyata
      menunjukkan  sikapnya  yang  lunak  terhadap
      Belanda.  Sukarno  melakukan  tindakan  tegas
      dengan  melakukan  penangkapan  sejumlah

      pemimpin  Persatuan  Perjuangan,  termasuk  dua
      tokoh  dari  Masyumi.  Tindakan  pemerintah  ini
      telah    menghancurkan       eksistensi   Persatuan

      Perjuangan  yang  mengakibatkan  organisasi  ini
      pada  tanggal  5  Mei  1946  membentuk  badan
      baru  yang  diberi  nama  Konsentrasi  Nasional  di
      mana  wakil  dari  Masyumi  menjabat  sebagai
      wakil ketua.



      Keadaan  yang  tidak  stabil  dan  buruknya
      hubungan  antara  pemerintah  dengan  para

      pemimpin  oposisi  yang  menyebabkan  keadaan
      darurat memaksa Sukarno untuk membubarkan
      Kabinet  Sjahrir.  Sukarno  berusaha  memulihkan
      keamanan        dengan     mengambil       tindakan
      terhadap unsur-unsur yang terlibat dalam usaha

      percobaan      perebutan      kekuasaan.     Setelah
      keamanan  kembali  normal  pada  tanggal  2
      Oktober  1946  Sukarno  kembali  memberikan

      mandat kepada Sjahrir untuk menyusun kabinet
      baru.  Dalam  kabinet  ini  enam  orang  unsur
      Masyumi      ditunjuk    sebagai    menteri    yaitu
      Mohamad  Roem,  Jusuf  Wibisono,  M.  Natsir,
      Sjafrudin  Prawiranegara,  Fathurahman  dan

      Wahid Hasjim.

















        3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11