Page 80 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 80
Seperti telah dijelaskan pada materi sebelumnya bahwa masa
depan seseorang penuh dengan ketidakpastian sehingga harus
dipersiapkan sejak dini, utamanya masalah keuangan. Keadaan
yang tidak terduga, misalnya sakit, kecelakaan atau bencana alam
yang menimpa, tidak dapat direncanakan sebelumnya. Sehingga
akan sangat membantu jika seseorang telah mempunyai
tabungan atau simpanan yang disishkan untuk keperluan
mendadak. Bahkan orang yang meninggal sekalipun, disebutkan
akan lebih baik jika meninggalkan kekayaan kepada ahli waris.
Saat ini orang meninggal pun memerlukan biaya yang tidak
sedikit, seperti tanah untuk pemakaman dan juga untuk membeli
peralatan yang berkaitan dengan jenazah berupa kain kafan,
bunga dan lain-lain, yang biasanya juga menyesuaikan dengan
tradisi setempat.
Berdasarkan hadist di atas, menabung merupakan sikap
tawakal umat Islam atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Selain
itu menabung juga merupakan upaya manajemen yang baik atas
rezeki Allah SWT kepada umatnya dan pengendalian diri untuk
membelanjakan uang tidak hanya jangka pendek saja tetapi juga
mempersiapkan untuk jangka panjang. Menabung dalam Islam
tidak diniatkan untuk menunmpuk harta, tetap menyisihkannya
untuk kepentingan masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian. Tentu saja diikuti dengan kewajiban zakat dan
infaq, yang akan menjadikan tabungan lebih berkah, seperti
digambarkan pada aliran kas atas pendapatan yang diperoleh,
sebagai berikut.
69